Laporan: Aji Hendro
Literasi budaya menjadi salah satu cara efektif untuk mempertahankan identitas lokal, terutama di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.
Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji mengatakan itu saat menghadiri kegiatan pentas kolosal “Wangsit Prabu Siliwangi” di halaman kampus Jakarta Global University di Kecamatan Sukmajaya.
Dia mengatakan, pelestarian budaya Depok harus menjadi prioritas, khususnya di kalangan generasi muda.
“Bahwa literasi budaya menjadi salah satu cara efektif untuk mempertahankan identitas lokal, terutama di tengah arus globalisasi yang semakin kuat. Pelestarian budaya Depok harus menjadi prioritas, khususnya di kalangan generasi muda. Seni dan budaya adalah jati diri kita sebagai warga Depok,” katanya.
Lebih lanjut Nuroji mendesak agar Peraturan Daerah (Perda) tentang identitas budaya Depok segera disahkan. Hingga kini, lanjutnya, regulasi tersebut belum juga dirilis oleh pemerintah kota, meski sudah lama dinanti.
“Saya berharap Perda terkait budaya Depok dapat segera diterbitkan. Ini sangat penting agar budaya lokal kita tidak punah atau tersisihkan oleh perkembangan zaman,” tambahnya.
Dikatakannya, Kota Depok mempunyai seni budaya yang perlu dilestarikan antara lain, Gong Si Bolong maupun Topeng Cisalak.
“Terkait kesenian tersebut belum diikat sepenuhnya oleh Perda,” jelasnya.
Nuroji menambahkan, pentas seni kolosal Wangsit Prabu Siliwangi ini dilakanakan di luar kampus sebagai langkah memperkenalkan Prabu Siliwangi kepada mahasiswa dan masyarakat luas.
“Kami harapkan kalangan mahasiswa dan masyarakat Kota Depok tidak melupakan sejarah salah satunya Prabu Siliwangi,” ungkapnya.
Dekan FISIP UI, Semiarto Aji Purwanto menambahkan, Kota Depok belum memiliki identitas.
“Depok belum memiliki identitasnya,” tukasnya.
Pada kesempatan yang sama Aji mengapresiasi LKD dan lembaga budaya di Depok yang menyelenggarakan pageralan seni dan budaya. n