Kota Kembang | jurnaldepok.id
Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri mengungkapkan, hingga saat ini kebutuhan pokok masih terpantau aman. Namun ia berharap, harga pangan baik di pasar tradisional dan pasar modern masih dibawah harga eceran tertinggi (HET).
“Mudah-mudahan tetap pada angka eceran dibawah HET, kami akan dibawah itu dengan pasar tradisional, supermarket dan minimarket,” ujarnya, kemarin.
Dia mengatakan, Pemkot Depok akan mengecek harga pangan di pasar hingga supermarket setelah pemerintah menaikkan harga BBM akhir pekan kemarin.
“Ya, kami akan lakukan itu (sidak), termasuk pasar murah kami coba akan menjajaki seperti apa. Biar masyarakat tidak terlalu kesulitan. Khususnya terkait dengan masalah pangan dan kebutuhan pokok Insya Allah di Depok stok aman,” paparnya.
Sementara itu Ketua Fraksi PKS DPRD Depok, Hafid Nasir menambahkan, pasca Presiden Joko Widodo mengambil kebijakan menaikan harga BBM (Pertalite, Solar dan Pertamax) pada, Sabtu (03/09), Fraksi PKS Depok turut merasakan kegelisahan warga akan potensi kenaikan harga kebutuhan pokok yang dipicu kenaikan ongkos produksi dan sektor transportasi.
“Yang terdampak bukan hanya warga miskin yang mendapatkan BLT, tetapi juga kalangan menengah yang tidak mendapatkan BLT, namun ikut memikul beban kenaikan biaya transportasi dan meningkatnya harga kebutuhan pokok,” katanya.
Ditambahkannya, masyarakat gelisah dan geram atas kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat kecil ini.
“Namun tetap memaksakan diri membangun proyek Ibukota Negara yang baru di Kalimantan, mengalokasikan penambahan subsidi atas pembengkakan anggaran proyek kereta cepat Bandung-Jakarta. Kami menggugah nurani dan menjadi dasar Fraksi PKS Depok untuk mengambil sikap, mendesak Presiden Joko Widodo membatalkan kenaikan harga BBM,” pungkasnya. n Aji Hendro