Pasarkan Produk UMKM, Anggota DPR Sebut Depok Butuh Pusat Kuliner

2
Anggota Komisi X DPR Ri, Nuroji saat meninjau kegiatan Pesona Cita Rasa kuliner Kota Depok program Bisa Fest Kemenkraf RI di kawasan Jalan Margonda, Beji.

Beji | jurnaldepok.id
Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji mendorong Kota Depok untuk memiliki pusat sentra kuliner sehingga ikon makanan khas kota muncul secara alami.

“Pusat atau sentra kuliner ini harus ada sehingga ada proses alami menentukan makanan khas Kota Depok. Seperti di Pekalongan itu opor ayam,” kata Nuroji usai kegiatan Pesona Cita Rasa kuliner Kota Depok program Bisa Fest Kemenkraf RI di kawasan Jalan Margonda, Beji.

Pemerintah Kota Depok perlu memfasilitasi dan mempromosikan setelah sentra kuliner di kota tersebut jika sudah ada.

Nuroji menjelaskan, sentra kuliner dibangun untuk mempromosikan makanan khas daerah di kota tersebut.

“Kota Depok itu ada pecak ikan mas, gabus pucung, dodol Depok dan banyak. Adanya sentra atau pusat kuliner ini nanti bisa ketahuan mana yang paling laku. Nah itu bisa dijadikan makanan khas Depok,” katanya.

Lebih lanjut Nuroji mengatakan, Jalan Margonda Depok yang banyak tempat makan belum disebut pusat kuliner.

“Pemkot Depok perlu juga membuat sentra kuliner. Di Depok, saat ini sentra tersebut masih berada di Jalan Margonda. Mestinya bisa dibuat area tersendiri. Di Margonda itu lebih ke food street tapi itu kelas restoran. Kalau food street itu sepanjang jalan tempat jualan makan pakai tenda,” tuturnya.

Nuroji menerangkan, untuk proses menu yang ditampilkan, biarlah natural dari masyarakat. Bila nanti sudah mengerucut jenis menu, maka dengan sendirinya akan bisa menjadi ciri khas.

“Tinggal bagaimana Pemda memfasilitasi. Tonjolkan menu kuliner yang disukai masyarakat. Misalnya di Pekalongan yang berada di alun alun. Kini yang utama adalah bisa menetukan jenis makanan yang bisa menjadi ciri Depok,” ungkapnya.

Analis Kebijakan Ahli Muda Perwakilan Kemenparekraf, Heri Retno Indrijani menambahkan, kegiatan BISA Fest merupakan singkatan dari kata Bersih Indah Sehat dan Aman.

“Ini merupakan program kolaborasi antara Kemenparekraf dan Komisi X DPR RI yang berjalan sejak awal Pandemi Covid-19,” terangnya.

Kegiatan BISA Fest kali ini, kata dia, mengangkat tema Pesona Cita Rasa Kuliner Kota Bekasi. Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bidang kuliner yang ada di Kota Depok hadir dalam kegiatan ini.

“BISA Fest ini program lama sudah sejak tahun 2020 saat pandemi Covid. Tujuan program ini membantu tumbuh kembang pelaku usaha ekonomi kreatif di Indonesia,” jelasnya.

Kehadiran BISA Fest amat diperlukan untuk para pelaku ekonomi kreatif. Pasalnya lewat kegiatan tersebut banyak ilmu dan pengetahuan baru yang didapat para peserta.

“Kendala pelaku ekonomi kreatif banyak tidak tahunya, misalnya tidak tau cara mengakses modal hingga memasarkan produk. Lewat BISA Fest ini kami ajarkan pengetahuan tersebut, kami bina mereka,” katanya.

Sementara itu, Ketua Industri Kreatif Depok, Markiyat menyetujui Depok memiliki tempat pusat kuliner karena potensi kuliner di Depok startegis dan banyak pilihan.

“Kuliner di Depok banyak, bisa kita sebut pesona kuliner,” tukasnya.

Markiyat mengatakan, pusat kuliner ini bisa ditempatkan di titik keramaian orang. Sehingga banyak orang yang berkunjung.

“Di tempat keramaian yang bisa menghadirkan orang banyak. Program Pemkot Depok sudah tepat tinggal kolaborasi dengan dinas, dan kementerian terkait sehingga bisa bergabung,” pungkasnya. n

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here