Kota Kembang | jurnaldepok.id
Wajah politisi Partai Golkar, Fahd A Rafiq mulai terpampang di media ruang terbuka (baliho) di 11 kecamatan Kota Depok.
Terpampangnya wajah putra dari penyanyi dangdut legendaris almarhum A Rafiq itu tak lain sebagai media sosialisasi untuk dirinya yang akan maju sebagai Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Depok-Bekasi.
“Iya betul, saat ini balihonya di Depok hampir 60 titik. Ini sebagai langkah awal pengenalan ke masyarakat, walaupun beliau sudah terkenal sebagai Ketua Umum Bapera,” ujar H Tajudin Tabri, Bendahara DPD Partai Golkar Kota Depok, kemarin.
Dikatakan HTJ, sapaan akrab H Tajudi Tabri, bertebarannya baliho Fahd A Rafiq bukan dalam rangka persaingan dengan incumbane Wenny Haryanto yang saat ini masih duduk di DPR RI Dapil Depok-Bekasi.
“Enggak bersaing, ia (Wenny,red) juga harus, karena target kami dua kursi untuk DPR RI,” paparnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk mengenalkan Fahd lebih jauh ke masyarakat, pihaknya akan memanfaatkan rumah sakit yang dimiliki oleh keluarga mereka sebagai sarana sosialisasi.
“Langkah awal kami akan menggelontorkan bansos kesehatan dengan membawa Rumah Sakit Citra Arafiq,” terangnya.
HTJ mengklaim, bahwa Fahd A Rafiq sudah dikenal oleh masyarakat Depok. Pasalnya, kata dia, sebelum menjabat sebagai Ketua Bapera, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua AMPG dan pernah turun langsung ke Depok.
Dari itu, sambungnya, munculnya Fahd A Rafiq sebagai calon Anggota DPR RI Dapil Depok-Bekasi akan disupport penuh oleh DPD.
“Kami akan support penuh dan kami senang beliau mencalonkan diri dari Depok, karena memang target kami dua kursi untuk DPR RI. Kalau beliau enggak nyalon, kemungkinan besar kursinya akan hilang, itu menurut analisa DPP,” katanya.
Selain itu, HTJ yang juga menjabat sebagai Pimpinan DPRD Depok juga telah memiliki target yang realistis untuk perolehan kursi di DPRD.
Dirinya juga sempat menyinggung partai lain yang ada di Depok yang menargetkan puluhan kursi pada pileg 2024 nanti.
“Target kami enggak seperti partai lain, partai sebelah yang menargetkan 30 kursi. Kalau kami enggak lah, cukup delapan kursi minimal dan maksimal 10 kursi,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji