



Margonda | jurnaldepok.id
Rizky Noviyandi Ahmad, seorang ayah yang membunuh anak kandungnya dan menganiaya istrinya menangis dihadapan polisi.
“Coba kamu bayangin darah dagingmu itu,” ujar Kombes Pol Imran Edwin Siregar, Kapolres Metro Depok sambil menunjuk seragam korban yang berlumur darah, Rabu (02/11).
Tangis tersangka pecah saat melihat seragam putrinya yang berlumuran darah. Dia sempat meminta maaf.


“Jangan minta maaf ke kita. Kamu bayangkan ini seragam ini. Enggak ada salahnya itu anak, enggak ngerti ini (anak), enggak ngerti kamu ngehajar juga untuk apa? Kalaupun dia lihat, dia enggak akan bisa ngomong, enggak tahu dia sebabnya apa. Kok bisa kamu habiskan?,” ungkapnya.
Sementara itu Rizky dihadapan wartawan mengaku khilaf atas perbuatannya.
“Usai kejadian saya khilaf dan benar-benar mengakui kesalahan yang telah saya perbuat. Atas kejadian ini siap menanggung semua resiko dan tanggung jawab,” katanya dalam jumpa pers di aula Atmani Adhi Wedhana Polres Metro Depok, Rabu (2/11).
Dia mengatakan, aksi yang dilakukan itu lantaran dirinya kesal dengan istrinya karena setiap kali diberikan nafkah tidak pernah ada rasa terima kasih.
“Motifnya kesal sama istri karena apa yang telah saya berikan nafkahi tidak pernah ada rasa terima kasihnya. Sehingga terjadi cek cok mulut setiap hari,”katanya.
Saat kejadian, kata Rizky, istri dan anak mau keluar rumah dan telah mempersiapkan barang-barang yang akan pindah ke rumah paman istri.
Setelah terjadi cek cok mulut hebat ditambah putrinya saat kejadian malah memalingkan muka saat ditanya, pelaku dengan sadar dan dibawah emosi langsung mengambil golok yang disimpan di kolong meja membacokan beberapa kali ke arah korban.
“Emosi timbul bercampur kesal setelah diajak bicara baik-baik tidak mau langsung ambil golok di meja, dibacokan langsung ke istri kena belakang leher, punggung, tangan,” terangnya.
Sedangkan putriya, dibacok di bagian tangan dan kepala di ruang tamu lantai 1 dalam rumah.
Setelah itu, Rizky juga menyebutkan saat melakukan pembacokan, putri bungsunya yang berusia 1,5 tahun ada di lokasi langsung dibawa ke luar rumah.
“Saya tidak ada niat sebenarnya untuk membacok dan menghabisi putri saya. Karena merasa sebagai laki-laki mempunyai harga diri emosi naik setelah tidak dihormati dan dianggap, langsung membacok. Putri saya yang 1,5 tahun paling disayang diajak ke luar rumah dan disitu sama warga saya diamankan,” tuturnya.
Pada waktu kejadian Rizky mengaku malamnya sempat kumpul bersama teman-temannya untuk konsumsi sabu.
“Sebelum kejadian saya konsumsi sabu di rumah teman bersama teman-teman saya,” akunya.
Tidak hanya itu, Rizky sebelumnya juga pernah di bui dalam sel penjara oleh anggota Polsek Kebayoran Lama atas kasus penyalahgunaan narkotika bulan April 2022, namun akhirnya direhabilitasi.
“Saya pernah dibui di Jakarta kasus narkoba. Dan untuk konsumsi narkotika jenis sabu sudah cukup lama. Awalnya karena sering ribut cek cok sama istri, penghasilan dan perjuangan yang sudah saya lakukan di mata istri tidak pernah dihargai,” tambahnya.
Dari kejadian itu, Rizky menyampaikan permintaan maaf kepada orang terdekat baik keluarga istri dan dirinya untuk dimaafkan.
“Saya mohon maaf, buat pelajaran siap tanggung jawab dan menanggung resiko. Setelah kejadian tidak kuat dan langsung menangis,”katanya.
Kondisi Korban KDRT Suami Mulai Membaik
Sementara itu, Nila Islamia, seorang istri yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kondisinya mulai membaik dan masih dalam perawatan di Rumah Sakit.
“Kemarin korban kami jenguk dan Alhamdullilah matanya sudah bisa melek dan mulai membaik,” ujar Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar usai menjenguk korban, Rabu (02/11).
Dia menambahkan, korban adalah Nila Islamia yang mengalami luka parah akibat dianiaya suaminya yaitu Rizky Noviyanyi Achmad. Dalam peristiwa yang terjadi di Cluster Pondok Jatijajar, Kecamatan Tapos, satu anak tewas.
Diduga korban mengalami kehabisan darah akibat luka yang dialami. Kapolres menyampaikan rasa bela sungkawa terhadap keluarga korban.
“Saya turut berbela sungkawa atas atas kejadian yang dialami korban. Semoga korban diberikan ketabahan dan kesabaran dan lekas diberikan kesembuhan,” ucapnya.
Sementara anak korban yang masih berusia 1,6 tahun kini dirawat oleh paman korban. n Aji Hendro

