![](https://jurnaldepok.id/wp-content/uploads/2024/12/FOTO-A-BERITANYA-YG-HL-1-1.jpg)
![](https://jurnaldepok.id/wp-content/uploads/2024/12/pp.jpg)
![](https://staging.jurnaldepok.id/wp-content/uploads/2024/01/pdam2024.jpeg)
![](https://jurnaldepok.id/wp-content/uploads/2025/01/hut-pdip.jpg)
Beji | jurnaldepok.id
Wali Kota Depok, H. Supian Suri dan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi siap berkolaborasi dengan Univesitas Indonesia (UI).
Supian saat menghadiri pelantikan Rektor Unversitas Indonesia periode 2024-2029, Dr Ir Heri Hermansyah mengatakan, yang pertama ini merupakan kolaborasi antara akademisi, Kota dan Provinsi.
“Ini jawaban kita semua untuk berkolaborasi dalam memecahkan permasalan yang ada di Kota Depok mulai dari infrastruktur dan lainnya,” katanya.
![](https://jurnaldepok.id/wp-content/uploads/2024/12/PD.jpg)
![](https://jurnaldepok.id/wp-content/uploads/2024/12/ansor.jpg)
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Terpilih, Dedi Mulyadi mengatakan UI berada di Kota Depok dan masuk dalam wilayah Jawa Barat.
“Begitu masuk UI yang membuat dingin UI apa sih? Kebon, ruang-ruang kosong, ruang hijau pohonnya banyak, danaunya banyak. Nah, ke depan begitu dilantik akan langsung di hari keempat saya akan MoU dengan UI,” tandasnya.
Nanti, kata dia, UI bertanggungjawab terhadap pengelolaan tata pembangunan berbasis kewilayahan.
“Wilayah Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Lima kewilayahan ini tanggung jawab UI,” paparnya.
Dicontohkannya, jika ingin mengubah pertanian organik pada sebuah wilayah maka siapa sarjana yang berani menjadi duta gubernur di desa. Tujuannya untuk mengubah pertanian dari kimia ke organik.
“Nanti ada tingkatannya tuh sekian hektar bonusnya sekian, sekian hektar bonusnya sekian, sehingga kita tidak ngabisin uang rutin untuk ngasih sarjana pendamping di desa, tapi produknya enggak ada,” ungkapnya.
Dedi juga menginginkan ada produk pertanian yang berhasil diproduksi.
“Misalnya sarjana yang menangani sampah, ini pendamping desa kelurahan, ubah pola hidup masyarakat dari jorok sampahnya menjadi tertata menjadi maggot,” jelasnya.
Kemudian, sambungnya, menjadi produk-produk kerajinan tangan. Hal itu harus dibuat dan itu tridharma perguruan tinggi harus dioptimalkan.
“Sehingga nanti banyak mahasiswa menurut saya yang jenius, jenius di kampus itu menjadi tenaga pendamping desa kelurahan dan itu dikasih biaya oleh Pemprov dan akhirnya dia bisa membiayai kuliah sendiri. Orang-orang kreatif itu nanti harus bisa tumbuh di Jawa Barat,” pungkasnya. n Aji Hendro
![](https://jurnaldepok.id/wp-content/uploads/2024/12/ppp.jpg)
![](https://jurnaldepok.id/wp-content/uploads/2025/01/1701-.jpg)