



Margonda | jurnaldepok.id
Ketua KADIN Kota Depok, H. Miftah Sunandar berharap ada kolaborasi antara pengusaha dengan pemerintah daerah.
Ia mengatakan, apabila Pemkot Depok dan pengusaha berkolaborasi, tentunya tidak akan membebani APBD dalam melakukan pembangunan.
“Misalnya saya contohkan, wilayah Sawangan, ada pengembangan investor di sana yang untuk pembebasan tanah, pinggir-pinggirnya bisa dari pengusaha juga gitu loh, jadi tidak mengandalkan APBD semuanya. Itu salah satunya,” ujar Miftah, kemarin.


Bahkan, kata Miftah, para pengusaha yang tergabung di Kadin Kota Depok dapat membantu Pemkot Depok menghadirkan alat pengelola sampah, untuk mengatasi persoalan sampah.
“Seperti masalah penanganan sampah di TPA Cipayung yang sudah puluhan tahun belum bisa diatasi. Tidak harus menggunakan APBD, kita bisa sediakan alat-alatnya. Dikelola oleh para pengusaha, buat orang-orang sekitar juga bisa menjadikan pengembangan usaha,” paparnya.
Dikatakannya, Kadin Kota Depok masih mengalami hambatan dalam layanan sistem satu pintu atau OSS yang belum berjalan secara maksimal.
Di samping itu, kata dia, pembangunan di Kota Depok tak jarang masih digarap pelaku usaha dari luar Depok, sehingga diperlukan kolaborasi yang nyata antara pemerintah dan pengusaha.
“Kami berharap ya, kedua kandidat calon wali kota itu dapat berpartisipasi dan hadir pada saat pelaksanaan dialog public agar forum ini dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam rangka mensosialisasikan dirinya terhadap masyarakat Kota Depok,” katanya.
Wakil Ketua Bidang Konstruksi Kadin Kota Depok, Edmon Johan menambahkan, pengusaha di Kota Depok masih berjalan secara mandiri, karena itu perlu adanya diskusi yang diharapkan berujung pada kolaborasi.
“Kolaborasi antara pengusaha dan pemerintah dapat membuka lapangan pekerjaan yang baru. Bahkan, dapat membuat berbagai sektor usaha seperti UMKM, kontruksi, industri hingga pedagang pasar menjadi maju,” tandasnya.
Setelah adu gagasan, ungkap Edmon, Kadin Kota Depok baru akan mengambil sikap politik di Pilkada Depok 2024.
Semua itu, kata dia, bergantung pada hasil adu gagasan setiap pasangan calon untuk memajukan dunia usaha.
“Nanti setelah dialog ekonomi ini, barulah kita akan mendengar aspirasi dari 21 asosiasi di Kadin Depok seperti apa sih harapan mereka setelah mendengar penyampaian program-program atau apa yang akan dilakukan oleh dua kandidat ini ke depan,” pungkasnya. n Aji Hendro

