



Margonda | jurnaldepok.id
Hubungan antara bakal calon walikota dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Imam Budi Hartono (IBH) dengan walikota petahana, Mohammad Idris kini mulai mencair. Bahkan, IBH memberikan isyarat bahwa dirinya akan legowo jika nanti Idris yang diusung PKS dalam pilkada 2020.
“Saya sama Pak Wali biasa-biasa saja enggak sikut-sikutan, ya baik-baik saja. PKS juga merupakan partai yang bisa mengusung beliau (Idris,red) bisa juga partai lain, enggak saya enggak menyuruh beliau pakai partai lain sehingga teman-teman PKS maupun tim relawan Pak Wali enggak terlalu marah terhadap steatmen saya,” ujar Imam kepada Jurnal Depok, kemarin.
Ia menambahkan, bahwa dirinya tidak mempersoalkan jika nanti Idris mencalonkan diri melalui PKS dalam pilkada.


“Sah-sah saja, semua orang menggunakan semua partai sampai mengusung seorang calon, tanpa terkecuali Pak Idris pun sah jika ternyata diputuskan menjadi calon PKS, enggak ada masalah kalau memang sudah keputusan partai bagi kami di PKS,” paparnya.
Bagi dirinya yang merupakan seorang kader, mempersilahkan jika semua sudah diputuskan partai dapat merapat.
“Enggak ada masalah, kami khawatir nanti terjadi pertentangan dua kutub Utara dan Selatan, sehingga ketika keputusan partai berbeda semuanya kan harus ikut ke gerbong yang diputuskan partai. Apakah saya jadi walikota, wakil walikota atau saya tidak dijadikan apa-apa, tapi saya akan mendukung siapapun yang diusung oleh PKS, apabila beliau (Idris,red) yang diusung PKS maka saya akan dukung,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa hubungan dan komunikasi dengan DPP PKS baik-baik saja. Terakhir dirinya diminta hadir ke DPP untuk menjelaskan situasi di Depok.
“Saya kasih gambaran bahwa saat ini partai lain belum ada yang muncul tokoh-tokohnya kecuali Pradi, dan incumbane sekarang ditakuti oleh semua partai jika beliau maju. Saya sampaikan juga partai lain banyak yang mendorong saya, namanya politik pasti punya strategi dong,” ungkapnya.
Dalam pertarungan politik, lanjutnya, pertimbangan politik harus sangat matang dan tidak boleh sembarangan memutuskan.
“DPP PKS 24 jam memantau terus perkembangan Kota Depok. Rekomendasi yang dikeluarkan DPP untuk yang lima orang itu, kalau rekomendasi bahwa saya yang ditetapkan itu enggak. Saya sudah bertemu juga dengan Presiden PKS dan KMS, Presiden PKS telah memberikan sinyal awal kepada saya sebagai rekomendasi pada saat acara pembekalan anggota dewan,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

