Kota Kembang | jurnaldepok.id
Jamaah First Travel yang menjadi korban investasi bodong, Selasa (23/4) melakukan tabur bunga di depan Pegadilan Negeri (PN) Kota Depok.
Pengacara korban First Travel, Riesqi Rahmadiansyah kepada wartawan mengatakan,
ada beberapa jamaat First Travel yang meninggal dunia diduga akibat jatuh sakit dan mengalami tekanan batin karena gagal berangkat ke Tanah Suci, Arab Saudi.
Riesqi menyebutkan, selama kasus First Travel berjalan, ada lima jamaah meninggal dunia.
Untuk mengenang para jenazah, para korban menggelar tabur bunga bersaman dengan sidang lanjutan gugatan perdata perbuatan melawan hukum di Pengadilan Negeri Depok.
“Baru kemarin jamaah klien kami korban First Travel meninggal dunia atas nama Sumarni di Tangerang. Beliau jamaah korban First Travel yang ke lima yang meninggal dunia,” ujarnya, kemarin.
Korban First Travel yang meninggal dunia tak lain merupakan orang yang berekonomi kecil. Maka itu, ia meminta kasus ini diperhatikan secara serius.
“Sebagain teman- teman jamaah korban First Travel bingung dan sudah banyak yang meninggal, ini tidak ada respon dari Kementrian Agama, pemerintah dan presiden,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berencana mengajak rombongan korban First Travel ke kedutaan negara-negara kaya. Dengan harapan negara-negara kaya itu mau menyumbangkan uang untuk membantu jamaah ini.
“Kami akan ke Kedutaan Brunei dan Arab Saudi, karena negara sudah tidak hadir di sini. Absen pada kepentingan korban. Tapi negara hadir ketika aset First Travel dirampas. Ini jadi kontradiktif, uangnya dirampas tapi korban tidak dilihat atau diperhatikan,” pungkasnya. n CR1-JD