



Margonda | jurnaldepok.id
Walikota Depok, Mohammad Idris mengaku hingga kini belum diminta oleh partai pengusungnya yakni PKS-Gerindra untuk menjadi juru kampanye (Jurkam) pasangan Sudrajat-Syaikhu (SS) pada saat pagelaran kampanye Pilgub Jabar dimulai.
“Belum (diminta,red), kalaupun diminta kalau di Jabar deklarasi kan PKS, Gerindra dan PAN, artinya dari sisi kepala daerah Pak Pradi sebagai ketua partai, kalau saya kan bukan ketua partai. Kalau beliau (Pradi,red) diminta cuti, kami akan berikan cuti kampanye,” ujar Idris kepada Jurnal Depok, Kamis (28/12).
Namun begitu, Idris akan memberikan cuti kepada wakilnya itu untuk berkampanye di saat-saat tertentu dan bukan hari kerja.


“Ada hari-hari tertentu, aturannya seperti itu, misalnya tiga hari pekan ini maka akan kami atur harinya. Kalau beliau (Pradi,red) jurkam dan saya jurkam, kosong dong Depok. Kalau gantian kami akan konsultasi, tapi kalau jurkam khusus saya akan pertimbangkan,” ungkapnya.
Wakil Walikota Depok yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok, Pradi Supriatna mengatakan dirinya akan fatsun terhadap keputusan dan perintah partai yang diberikan kepada dirinya, termasuk ketika nanti dirinya diminta untuk menjadi jurkam.
Pradi juga sempat menyikapi keputusan DPP Partai Gerindra yang kembali berkoalisi dengan PKS di Pilgub Jabar.
“Ini dinamika politik yang pernah kami sampaikan beberapa waktu lalu, dimana suasana masih sangat cair dan dinamis, namun ini kan sudah menjelang detik-detik pendaftaran, nampaknya kami harus ambil keputusan dan sikap. Sudah diputuskan Gerindra mengusung pasangan Sudrajat-Syaikhu,” tandasnya.
Dikatakannya apapaun keputusan DPP pihaknya akan melaksanakan dan fatsun terhadap keputusan tersebut. n Rahmat Tarmuji

