



Margonda | jurnaldepok.id
Hari pertama usai libur Lebaran jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Depok yang hadir diperkirakan mencapai sekira 90 persen.
“Pelayanan sudah normal dan proses birokrasi seperti pelelangan itu hitungan hari, sudah,” ujar Mohammad Idris, Wali Kota Depok, Selasa (16/04/24).
Idris menegaskan, bahwa tidak ada ASN yang kerja dari rumah atau WFH usai cuti liburan Idul Fitri, kecuali keadaan darurat.


Adapun kebijakan tersebut, kata Idris, tertuang dalam surat edaran (SE) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemanpan RB).
“Bahwa untuk hari pertama kedua itu karena suasana lalu lintas jalan balik dari pulang kampung ini sangat padat sekali, maka sampai one way, contraflow dan sebagainya, maka diambil kebijakan dari Kemenpan RB maksimal 40 persen boleh WFH,” katanya.
Dengan demikian, kata dia, ASN dibolehkan tidak masuk kerja namun wajib melapor.
“Artinya ketika dalam perjalanan dia absen gitu, dan dia bisa ngasih informasi-informasi yang tepatlah ke Pemkot Depok. Tapi saya imbau bagi mereka yang sudah balik ke Depok, atau dekat-dekat sini pulang kampungnya, itu tetap mereka kerja di kantor, tidak ada WFH,” tegasnya.
Idris menegaskan, tidak ada ASN Pemkot Depok yang melakukan work from home (WFH) atau kerja dari rumah.
“Depok tidak ada WFH kecuali hal-hal darurat, seperti kemacetan segala macam, misalnya dari Aceh, yang dari Medan ya itu jauh-jauh yang dari Bali, bukan jalan-jalan ya, tapi pulang kampung,” tuturnya.
Ketika disinggung berapa jumlah ASN Depok yang WFH? Idris mengaku belum tahu persis.
“Nah saya belum dapat laporan dari BKPSDM. Hari ini mereka mau sidak ke kantor-kantor,” jelasnya.
Lebih lanjut Idris mengatakan, untuk pelayanan umum dipastikan sudah berjalan seperti biasa. n Aji Hendro

