![](https://jurnaldepok.id/wp-content/uploads/2024/12/pp.jpg)
![](https://staging.jurnaldepok.id/wp-content/uploads/2024/01/pdam2024.jpeg)
![](https://jurnaldepok.id/wp-content/uploads/2025/01/hut-pdip.jpg)
Untuk mengantisipasi tindak kejahatan, Polresta Depok membuat aplikasi sistem laporan berbasis android dan IOS bernama Halo Polisi. Dengan sistem ini masyarakat bisa secara langsung melaporkan tiap kejadian yang ada di sekitarnya. Saat ini kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat sehingga Polresta Depok mengikuti perkembangan yang ada.
Kapolresta Depok Kombes Pol Herry Heryawan mengatakan, angka kejahatan jalanan di Depok terhitung tinggi. Sehingga kondisi ini harus segera ditanggulangi dengan cepat dan tepat. Dulu Depok dikenal dengan rawan begal. Oleh karenanya diperlukan upaya yang tepat guna mencegah hal tersebut tidak terjadi lagi.
![](https://jurnaldepok.id/wp-content/uploads/2024/12/PD.jpg)
![](https://jurnaldepok.id/wp-content/uploads/2024/12/ansor.jpg)
“Aplikasi Halo Polisi jawaban atas permasalahan yang timbul di masyarakat, seperti masalah tawuran, kecelakaan, kemacetan dan sebagainya. Apalagi sekarang eranya teknologi digital,” kata Herry, Minggu (19/2.
Ia memaparkan dalam aplikasi di Halo Polisi dilengkapi berbagai macam fitur. Selain dapat memberikan laporan, masyarakat juga bisa berbagi informasi dengan berbagai komunitas karena aplikasi ini terintegrasi dengan sosial media seperti Facebook dan Twitter.
“Mirip dengan media sosial lainnya. Bisa bikin grup disana jadi kalau pengguna mengalami masalah, tinggal melapor melalui aplikasi tersebut,” jelasnya.
Yang tak kalah penting adalah disini dilengkapi dengan Panic Button. Masyarakat bisa langsung melaporkan tiap kejadian yang dialami atau dilihatnya. Setelah mengunduh aplikasi ini jika ada yang mau melapor tinggal memencet tombol merah.
“Kami langsung tahu keberadaan pengguna. Kemudian akan dihubungi oleh operator dan laporan ditindaklanjuti,” terangnya.
Ketika tombol Panic Button dipencet pengguna, akan langsung terbaca di ruang operator yang bernama Resta Depok Command Center (RDCC). Disini alarm akan berbunyi dan dalam layar terlihat data pelapor. Kemudian pelapor dihubungi dan ditanyakan kejadian apa yang dialami.
“Tim Insidentil akan bergerak ke lapangan secepat mungkin. Harapan kami antara 6-9 menit bisa langsung tiba ke lokasi,” ungkapnya.
Ia menambahkan selain sistem teknologi yang canggih, tindaklanjut dari sistem ini adalah adanyaa Tim Insidentil. Tim ini stad by 24 jam dan siap meluncur kapan saja. “Jadi sistem kami siapkan, personil juga kami lengkapi,” tuturnya.
Aplikasi ini adalah yang pertama kalinya di area Polda Metro. Diharapkan bisa menjadi percontohan bagi wilayah hukum lain. Kendati demikian pelapor tidak akan dibatasi jarak. Artinya jika ada kejadian diluar Depok tetap akan direspon. Hanya saja, untuk tindaklanjut di lapangan tetap dikembalikan pada kepolisian daerah setempat.
“Kami koordinasi DIV TI Mabes polri, dan kata ambil kordinat seluruh kantor polisi yang ada di seluruh Indonesia,” katanya.
![](https://jurnaldepok.id/wp-content/uploads/2024/12/ppp.jpg)
![](https://jurnaldepok.id/wp-content/uploads/2025/01/2301-.jpg)