



Cipayung | jurnaldepok.id
Ketua Tim Penilai Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Provinsi Jawa Barat, Neni Alyani mengungkapkan peluang Kota Depok untuk menjadi juara pada lomba P2WKSS terbuka lebar
“Saat ini Depok masuk 10 besar, sangat berpeluang untuk menjadi juara. Peluangnya sangat besar, Insya Allah,” ujar Neni kepada Jurnal Depok saat melakukan Re-checking di Lokasi Binaan P2WKSS, Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Senin (22/10).
Ia menambahkan, bahwa pada penilaian P2WKSS terdapat tiga aspek penting yang menjadi tolak ukurnya. Adapun yang dinilai meliputi pembangunan fisik, seperti perbaikan jalan, RTLH, perbaikan saluran air bersih, MCK, dan penerangan jalan umum.


Selanjutnya yaitu kegiatan non fisik berupa penyuluhan dan pembinaan baik Posyandu, Posbindu, PosKB, penyuluhan kesehatan lingkungan, penyuluhan pernikahan usia dini, serta penyuluhan Narkoba.
“Secara keseluruhan penilaian program P2WKSS di Kota Depok sudah berjalan dengan baik. Karena itu kami membawa sejumlah tim penilai untuk melakukan pengecekan terhadap program-program yang sudah berjalan,” paparnya.
Koordinator P2WKSS Kota Depok yang juga merupakan Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna mengatakan tanpa kebersamaan dari semua pihak, kegiatan P2WKSS tidak dapat berjalan.
“Dari itu, kami memiliki keyakinan Depok dapat meraih juara dalam kegiatan P2WKSS tahun ini. Karena salah satu penilaian adanya kolaborasi dari semua pihak,” ungkapnya.
Sebelumnya Walikota Depok, Mohammad Idris menekankan bahwa program P2WKSS bukan sekedar ajang lomba. Melainkan untuk meningkatkan peranan wanita yang selama ini dinilai ada ketimpangan dengan kaum laki-laki.
“P2WKSS bukan ajang perlombaan semata, tapi untuk menyamaratakan gender antara peranan perempuan dengan laki-laki. Menang kalah di Provinsi hanyalah bonus, yang jelas pembangunan dan pembinaan warga harus terus dilakukan,” ungkap Idris usai menerima Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Provinsi Jawa Barat (Jabar) di Lokasi P2WKSS Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Selasa (25/9).
Diakuinya, Program P2WKSS juga bukan program temporal tetapi program yang berkesinambungan dan pelaksanaannya menggunakan pendekatan kolaboratif dan koordinatif.
“Program ini dinilai dari berbagai unsur dan pengumuman pemenangnya per kategori. Jadi ini tidak main-main. Apapun kategorinya, pada hakekatnya program P2WKSS untuk meningkatkan peranan wanita demi pembangunan yang lebih baik lagi,” terangnya. n Rahmat Tarmuji

