Awas Tahu Berformalin

287
Petugas Dinkes saat uji laboratorium tahu berformalin di Pasar Depok Jaya

Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Walikota Depok, Mohammad Idris beserta kepala OPD terjun langsung memantau kebutuhan harga pangan di sejumlah pasar di wilayah Depok. Tak hanya itu, Idris beserta jajaran juga melakukan uji laboraturium terhadap jenis makanan yang diduga mengandung formalin.

Alhasil, dari uji laboratorium itu ditemukan beberapa jenis makanan yang positif menggunakan formalin seperti tahu kuning.

“Berangkat dari kecurigaan kami dari tampilan tahu, kerupuk dan tampilan ikan asin. Ikan asin negatif, kerupuk kami akan lakukan di kantor karena butuh waktu. Sementara tahu positif mengandung formalin,” ujar Idris kepada wartawan, Rabu (8/6).

Ia menambahkan, bahwa tahu yang diuji laboratorium itu bersumber dari wilayah Ciracas, Jakarta Timur. Namun begitu, Idris belum bisa memastikan berapa besar kandungan formalin yang ada di dalam tahu tersebut.

“Kami akan koordinasi dengan koperasi dan PPNS untuk melakukan pemusnahan, kalau masih dijual kami musnahkan, karena ini sudah melanggar. Produsennya kami akan berkoordinasi dengan koperasi di sana, karena lintas wilayah,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Idris juga berkeliling menyambangi satu persatu pedagang mulai dari pedagang sayur mayur, telur, ikan, daging sapi hingga daging ayam. Idris mengatakan, jika terjadi kenaikan harga yang signifikan, pihaknya akan mengambil langkah-langkah strategis untuk mengendalikan harga tersebut.

“Dari sisi ketersediaan bahan pangan cukup, tidak dikhawatirkan. Dari sisi harga kenaikan masih bisa dibilang normal, karena permintaan banyak dan musimnya juga. Namun tetap kami akan kendalikan dari sisi variasi kenaikan harga, kalau melonjak kami akan kendalikan,” paparnya.

Ia menambahkan, ada beberapa bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan seperti daging, cabai dan bawang. Saat ini harga daging masih berada di kisaran Rp 130 ribu, bawang kenaikannya bervariasi ada yang Rp 10 sampai Rp 20 ribu, begitu juga dengan cabai.

Untuk mengantisipasi lonjakan harga, pemerintah kota akan melakukan pengecekan ke sumber pengambilan bahan pokok seperti pasar induk. Selain itu, jika lonjakan harga sangat mengkhawatirkan maka pemkot akan melakukan operasi pasar.

“Kami akan lapor harga-harga ini ke Bulog, semua kebutuhan pokok. Subsidi daging kami lihat dari kemampuan APBD, kalau nurani kami ingin, namun harus dilihat kemampuannya. Kami juga akan menggelar operasi pasar, yang kami lakukan saat ini mendatangi warga-warga untuk menggelar pasar murah, di Ramadhan ini rencanannya di pertengahan, kami akan muter ke keluarahan,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here