Margonda | jurnaldepok.id
Aparat gabungan dari Pemkot Polres Metro, Kodim 0508/Depok, relawan, mengikuti apel siaga antisipasi potensi bencana.
Pemerintah Kota Depok bersama aparat terkait telah melakukan evaluasi untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam, seperti longsor, banjir dan pohon tumbang.
Pejabat Sementara Wali Kota Depok, Dedi Supandi mengatakan, selain dari sisi kesiapsiagaan personil, pihaknya bersama TNI-Polri juga telah merencanakan skenario penanggulangan bencana.
“Kita membagi ada cerita pra bencana, penanganan bencana dan evakuasi. Artinya apa, kita harus mengkaji berdasarkan data. Jumlah penduduk sekian,” ujar Dedi, Senin (9/11).
Dia mengatakan, ada 11 kecamatan yang tersebar di Kota Depok dengan 63 kelurahan.
“Data ini menjadi rujukan awal untuk menanggulangi bencana atau musibah yang dikhawatirkan terjadi saat musim penghujan seperti sekarang. Makanya tadi Pak Kapolres bercerita tentang kolaborasi. Kami sangat setuju. Kami harapkan terjadi segitiga, antara kolaborasi, inovasi dan disentralisasi,” paparnya.
Dalam rencana tersebut, salah satu fokus penanganan adalah persoalan banjir.
Menurutnya, langkah yang paling efektif dilakukan dalam waktu dekat ialah dengan mengandalkan pompa penyedot air dan mengubah perilaku untuk ikut menjaga lingkungan masing-masing.
“Untuk itu kami pun menyiapkan pasukan gorong-gorong. Mereka ini ditempatkan di titik yang terdisentralisasikan di tiap kecamatan. Kami ingin juga ada rasa memiliki. Jika pompa penyedot air masih dirasa kurang, maka akan mencarikan solusi melalui dana CSR,” paparnya.
Saat ini, lanjut Dedi, alat pompa penyedot air telah tersedia di tiap Unit Pelayanan Teknis Terpadu (UPTD).
“Ada tiga kalau enggak salah, cuma kami berharap disini banjir, sini banjir jadi saling butuh. Kami ingin disentralisasi, jadi tiap kecamatan ada, nanti kalau APBD enggak dapat di perubahan ini, kami coba di CSR.”katanya.
Sementara itu, Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah mengaku, pihaknya telah melakukan pemetaan titik rawan di Kota Depok.
“Ada tiga titik rawan, yakni Bukit Cengkeh, Pasir Putih dan sepanjang Kali Krukut,” katanya
Terkait hal itu, pihaknya pun telah menyiapkan personil.
“Cukup banyak, kami (Polri) sekitar 400 personil, dari Pemda 300 personil, Kodim 250 personil,” jelasnya.
Jumlah personil itu, kata Azis, juga bakal bertambah dengan bantuan kekuatan dari relawan di tiap kecamatan.
“Itu baru formil dari aparat pemerintahan. Yang jelas kami butuh kontribusi semuanya. Baik itu kontribusi secara perlengkapan, material termasuk kontribusi informasi juga penting,” tandasnya.
Sejumlah personil siaga bencana itu, lanjut Azis, bakal ditempatkan di sejumlah titik.
“Ada yang terpusat, posko ya di Pemda dan ada beberapa di titik lain baik itu UPT maupun kecamatan untuk kecepatan penanganan. Kami juga menyiapkan call center,” jelasnya.
Mereka, kata Azis, dilengkapi dengan perahu karet, alat pelampung, alat pemotong kayu, kotak penyelamatan pertama dan lain sebagainya. n Aji Hendro