
Tapos | jurnaldepok.id
Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) skema Penerapan Iptek Berbasis Kelompok Bidang Keahlian (PPIKBK) dari Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) melakukan kegiatan untuk meningkatkan keterampilan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam bidang otomasi.
Kegiatan bertema “Optimalisasi Kompetensi Siswa SMK Bidang Otomasi Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Trainer Kit PLC-SCADA,” bertujuan membantu siswa lebih siap menghadapi kebutuhan industri.
“Pengmas ini melibatkan dua sekolah mitra, SMKN 4 Depok dan SMK Bunda Kandung. Dalam kerja sama ini, tim berfokus pada pembuatan dan penggunaan trainer kit Programmable Logic Controller (PLC) dan Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA),” ujar Silo Wardono, Ketua Pengmas.
Ia menambahkan, trainer kit ini dirancang untuk mendukung pembelajaran berbasis proyek, memungkinkan siswa berlatih dengan simulasi skenario nyata di industry. Selama program, siswa dilatih menggunakan trainer kit tersebut agar lebih familiar dengan sistem otomasi industri.
Dengan pelatihan ini, kata dia, mereka bisa mendapatkan keterampilan praktis yang relevan dan siap diterapkan di dunia kerja. Program ini dimulai dengan pembuatan trainer kit, dibantu oleh mahasiswa Teknik Elektro, lalu dilanjutkan dengan pelatihan untuk guru dan siswa tentang cara penggunaan trainer kit PLC-SCADA secara efektif.
“Kami berharap, pelatihan ini dapat memberikan siswa SMK keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri otomasi saat ini. Dengan pengalaman langsung menggunakan trainer kit PLC-SCADA, mereka dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja dan mampu bersaing di pasar kerja industri yang semakin kompetitif,” paparnya.
Sementara itu Tim Pengmas, Murie Dwiyaniti menambahkan, Tim Pengmas Teknik Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya juga memberikan pelatihan kepada para guru agar pembelajaran ini bisa terus berjalan dan berkembang di sekolah, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih lama.
Dikatakannya, bahwa ini merupakan komitmennya untuk meningkatkan kompetensi generasi muda, khususnya dibidang otomasi industri yang sangat penting bagi masa depan industri di Indonesia,” tambahnya.
Ia menjelaskan, pelatihan ini juga bertujuan mempersiapkan siswa agar lebih kompetitif di pasar kerja, terutama di sektor otomasi yang berkembang pesat. Dengan keterampilan yang mereka dapatkan, siswa diharapkan bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi melalui inovasi di industri otomasi.
Program ini mendapat respons positif dari sekolah mitra dan para siswa, yang antusias mengikuti pelatihan.
Guru SMKN 4 Depok, Febri Febry Hindrawan mengungkapkan, pelatihan ini sangat membantu, baik guru maupun siswa, untuk memahami teknologi terkini dibidang otomasi.
“Dengan adanya trainer kit PLC-SCADA ini, siswa bisa langsung belajar dan mempraktikkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Ini tentunya akan meningkatkan kualitas lulusan kami dan mempersiapkan mereka lebih baik untuk memasuki dunia kerja,” katanya.
Ia berharap, kegiatan semacam ini bisa terus dilakukan untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan kejuruan di Indonesia, serta menciptakan tenaga kerja yang lebih kompeten di bidang otomasi. n Aji Hendro








