Gawat! Sandi Sebut Pemecatan Dirinya Diduga Akibat Dendam Pribadi

110
Kuasa Hukum Sandi Butar Butar, Deolipa Yumara saat menunjukkan surat pemecatan.

Kota Kembang | jurnaldepok.id
Surat pemecatan juru padam Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Sandi Butar Butar yang dikirim melaui kurir menjadi pertanyaan besar.

Sandi kepada wartawan mengatakan, dirinya mendapatkan surat pemberhentian dikirim melalui kirim ekpedisi.

“Kami engak dipanggil, tapi tiba-tiba ada surat di rumah isinya pemberhentian masa kerja,” katanya, Selasa (07/01/25).

Sandi dipecat secara sepihak oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok. Sandi adalah pegawai honorer yang sudah bekerja selama 10 tahun.

Sandi mengaku tidak mengerti mengapa dirinya tidak dilanjutkan kontrak kerjanya. Dia mengaku selalu masuk kerja dan menyelesaikan pekerjaaan.

“Ya, saya enggak tahu kesalahan saya apa gitu? Apakah mungkin dari dendam pribadi mereka? Atau seperti apa dari Bu Tesy? Apa mungkin apa ya, kuncinya ada di saya? Mungkin saya menyerang dia secara pekerjaan ya. Mungkin saya juga sudah dapat banyak bisikan kemarin-kemarin,” ujarnya.

Selama 10 tahun bekerja, dia mengaku mengerjakan apa yang menjadi tugasnya. Sandi juga mengaku beberapa kali mengalami kecelakaan kerja, namun tetap menjalankan tugas.

“Saya juga bingung, saya dipecat. Faktor apa, standarisasinya seperti apa? Kalau dibilang masuk, saya masuk terus. Apa yang dikomandokan mereka, saya selalu menyelesaikan tugas saya. Sampai saya kena luka bakar, saya patah tulang dan lain-lain, saya selalu seperti itu,” paparnya.

Pihak dinas mengklaim Sandi tidak sesuai dengan standar kerja. Namun Sandi sendiri mengaku heran dengan tudingan tersebut.

“Enggak tahu juga standarnya mereka itu seperti apa. Kalau tinggi badan, saya tinggi badan ada kok. Kalau untuk kinerja, boleh tanya teman-teman saya dan fakta lapangan seperti apa. Apakah saya pernah melanggar SOP dalam pekerjaan? Sampai saya kena luka bakar. Sampai waktu itu pernah tugas ngambil motor di septic tank penuh kotoran, saya sampai muntah-muntah. Saya yang masuk sendiri, itu benar-benar kotoran. Saya masuk ke dalam dan orang lain enggak ada yang masuk ke situ,” ungkapnya.

Dia juga menceritakan kejadian yang menimpanya saat bekerja. Mulai dari jatuh dari ketinggian hingga tidak sadarkan diri. Dia pun mengaku heran standar kerja seperti apa yang dimaksud. Dia menduga ada faktor lain yang menyebabkan dirinya dipecat.

“Standarisasinya mereka seperti apa. Apakah standarisasi bawaan pejabat,” tukasnya.

Dia menambahkan, ada petugas yang juga salah satu anak dari ASN sekitar lima sampai enam bulan tidak masuk kerja.

“Sudah beberapa kali tidak masuk kerja tapi dia masih tetap diperpanjang kontrak kerjanya,” jelasnya.

Disinggung mengenai apakah pemecatannya terkait dengan seringnya Sandi membongkar dugaan korupsi di dinas tersebut, dia mengaku tidak tahu.

“Ya kalau untuk itu, ya masyarakat kan nilai sendiri seperti apa. Mungkin apa saya enggak sesuai standarisasi mereka? standarisasinya seperti apa sih? Saya kan digaji sama rakyat,” katanya.

Bahkan, kata dia, Presiden RI Prabowo sendiri bicara.

“Saya bekerja bukan pada pimpinan, saya bekerja pada negara dan rakyat. Kalau misalnya melenceng dari pekerjaan yang untuk melayani masyarakat, buat apa saya patuhin mereka? Saya harus patuhin mereka untuk bekerja sama mereka, untuk ngambil uang-uang anggota,” pungkasnya. n Aji Hendro

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here