Margonda | jurnaldepok.id
Aparat Kepolisian Polres Metro Depok memanggil pihak sekolah yang siswinya terlibat baku hantam di lokasi Tanah Merah, Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Kasubag Humas Polres Metro Depok, Kompol Supriyadi kepada wartawan mengatakan, pihaknya membenarkan kejadian tersebut.
“Anggota kami sudah datang ke lokasi dan mengeceknya ternyata kejadian di Bojonggede,” ujarnya, kemarin.
Dikatakannya, dikarenakan Bojonggede wilayah hukumnya masih dibawah Polres Metro Depok, maka pihaknya melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut.
“Dari hasil penyelidikan di lapangan siswi-siswi yang saling baku hantam di lokasi Tanah Merah merupakan bukan dari sekolah di Depok. Siswi tersebut merupakan dari tiga SMP di Bojonggede, pihak Polsek Bojonggede sudah mendatangi sekolah mereka masing-masing,” paparnya.
Dimana, kata dia, pihak sekolah akan berkomitmen untuk memberikan sanksi kepada para siswi yang saling baku hantam. Para siswi melakukan aksi tersebut karena sudah menjadi tradisi, pasalnya genk siswi sekolah diminta kakak kelasnya untuk berkelahi.
“Dimana sebelum melakukan aksinya, siswi siswi tersebut janjian tawuran melalui media sosial. Polisi akan menyerahkan perihal sanksi yang dijatuhkan kepada masing-masing sekolah,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi saling jotos yang dilakukan sekelompok remaja putri terjadi di wilayah Kota Depok. Video yang viral di media sosial saat ini diduga terjadi di sebuah lapangan Tanah Merah, Kecamatan Cipayung.
Dalam video tersebut terlihat sekelompok ramaja putri saling jotos dan bergulat layaknya pegulat. Belum diketahui berasal darimana remaja itu dan apa motifnya serta kapan kejadiannya.
“Saya dapat video itu dari tadi pagi,” ujar Lia, warga Cipayung.
Hal senada juga dikatakan oleh warga Cipayung lainnya, Amsori AR.
“Iya, saya sudah lihat videonya. Sungguh perbuatan tak terpuji,” tandasnya.
Namun begitu Amsori belum terlalu yakin jika aksi gulat itu terjadi di Tanah Merah Cipayung. n Aji Hendro
