Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Calon Wali Kota Depok, Mohammad Idris menggelar silaturahmi dengan warga di Kawasan Rangkapan Jaya, Pancoran Mas. Silaturahmi dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat dan alim ulama termasuk KH Zen Rofiq.
Ulama kharismatik KH Zen Rofiq mengatakan, Pilkada Depok adalah pesta rakyat. Dari itu ia menyarankan pilihlah pemimpin yang betul-betul memahami kebutuhan masyarakat.
“Pilihlah pemimpin yang jelas ilmunya dan pemimpin yang jelas keberpihakannya kepada rakyat dan umat. Pak Idris beliau orang luar biasa,” ujarnya, kemarin.
Zen Rofiq juga mengajak dan mengimbau warga untuk menggunakan hak pilihnya dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
“Selamat menyalurkan aspirasinya 9 Desember 2020,”paparnya.
Sementara itu Idris mengungkapkan, pada dasarnya momentum pilkada ini bukan untuk mencari permusuhan, namun mengingatkan untuk selalu menjaga tali persaudaraan antar sesama warga juga mengingatkan untuk mengedepankan kedamaian dan ketentraman.
Dalam kesempatan itu Idris mengucapkan terima kasih kepada warga yang hadir karena telah mau disiplin terhadap protokol kesehatan Covid 19.
“Saya yakin yang hadir disini setuju, walau berbeda pilihan kita harus tetap menjaga tali silaturahmi dan merangkul siapapun untuk kebaikan bersama. Saya ingin mengajak seluruh masyarakat Depok dari berbagai suku, etnis, dan agama untuk bersama-sama membangun Kota Depok yang kita cintai ini menjadi lebih maju, berbudaya dan sejahtera,” ungkapnya.
Dalam acara tersebut, Idris melakukan diskusi dengan para tokoh yang hadir, terkait aspirasi apa yang ingin mereka sampaikan. Di samping itu salah satu tokoh agama setempat mengatakan bahwa keinginannya menjadikan Kota Depok sebagai kota yang ramah dan religius.
Idris juga menjawab keresahan tersebut dengan gagasan visi dan misi pasangan Idris-Imam.
“In Sya Allah hal tersebut akan kami wujudkan sesuai pada visi kami yaitu ‘Berbudaya’dan misi kami yaitu mewujudkan masyarakat yang religius dan berbudaya berbasis kebhinekaan dan ketahanan keluarga,” jelasnya.
Lebih lanjut Idris mengatakan, upaya yang sudah dilakukan yakni dengan membuat Raperda Penyelenggaraan Kota Religius (PKR) sebagai payung hukum wacana tersebut. n Rahmat Tarmuji
