Komisi X DPR RI Fasilitasi Bimtek Produk Kreatif

133
Anggota Komisi X DPR RI d pihak kementerian foto bersama dengan para peserta bimtek

Laporan: CR1-JD
Para pelaku ekonomi kreatif di Kota Depok mendapatkan Bimbingan Teknis Komunikasi Praktis
Promosi Produk Kreatif
Public Speaking Brand Image Storytelling di salah satu hotel di kawasan Margonda.

Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji menilai pelaku ekonomi kreatif
banyak tertinggal dibandingkan dari wilayah lain.

“Ya sudah enggak dimana para pengusaha kita merasa atau saya sendiri melihat Depok ini banyak tertinggal dengan daerah-daerah lain, walaupun kita ada di ujungnya pusat pemerintahan, di ujungnya kantor-kantor Kementerian yang hebat-hebat,” ujarnya, kemarin.

Di beberapa negara lain sudah lebih dulu melangkah, Indonesia pada tahap pengembangan dengan dibentuknya badan ekonomi kreatif oleh presiden yang sekarang ini menjadi titik awal kemajuan ekonomi kreatif.

“Kami lihat banyak produk-produk makanan atau kemarin di Banyuwangi kami juga baru kunjungan kerja di bidang ekonomi kreatif, disana sudah jauh melangkah dan sudah memasarkannya ke luar negeri,”katanya.

Ia mengatakan, para pelaku usaha sudah membuat perkumpulan-perkumpulan klasifikasi dan asosiasinya bukan lagi asosiasi yang sudah sektoral jadi Umami atau usaha makanan minuman.

“Para pelaku UMKM jangan bergerak sendiri-sendiri, harus bergabung dalam suatu asosiasi dalam upaya meningkatkan produknya. Memang Depok belum punya blueprint atau desain besar bagi pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata, bahkan kalau dikaitkan dengan bidang lain seni budaya, ini juga menjadi kesatuan kita tadi seni budaya juga bagian dari ekonomi kreatif banyak tertinggal,” terangnya.

Dikatakannya, para pengusaha merasa sendiri melihat Depok banyak tertinggal dengan daratan lain walaupun ada di ujungnya pusat pemerintah.

“Bimtek bertujuan untuk turut mengembangkan kegiatan ekonomi kreatif di masyarakat. Diharapkan kedepannya Pemkot Depok membangun Rumah Kreatif sebagai langkah mengembangkan para pelaku ekonomi kreatif,” jelasnya.

Kasubag TU pemasaran Direktorat Pengembangan Pasar Luar Negeri, Nuni Nugrahaini menambahkan, sudah selayaknya mencari sumber-sumber baru yang potensial untuk dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi.

“Masa depan negara kita ekonomi kreatif adalah salah satu sumber baru yang sangat berpotensi untuk kita jadikan kekuatan ekonomi Indonesia dimasa depan,” tandasnya.

Selain itu dari 16 subsektor yang ada terdapat tiga subsektor yang memberikan kontribusi terbesar yaitu sektor kuliner sub sektor kuliner yaitu 41,4% fashion 18% dan 15,4%.

“Sehingga ketika ketiga sub sektor tersebut menjadi sub sektor unggulan yang perlu didorong untuk menembus pasar manca Negara,” terangnya.

Selain tiga sub sektor unggulan tersebut bekraf memprioritaskan tiga subsektor yang lain yaitu film aplikasi dan permainan serta musik yang jika berhasil dikembangkan dan ditingkatkan bisa memberikan multiplayer effect bagi sektor-sektor perekonomian yang lain.

“Apa itu masih sangat mungkin untuk kita tingkatkan, syaratnya setiap daerah di Indonesia tanpa terkecuali terus berusaha meningkatkan kontribusi ekonomi kreatifnya. Dengan begitu produk dan jasa ekonomi kreatif Indonesia bukan hanya mampu menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia namun juga dapat sejajar dengan produk kreatif negara-negara lain,” pungkasnya. n

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here