
Laporan: Aji Hendro
Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) mendorong promosi Minuman Sari Pare Teparelicious agar semakin dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat.
Ketua Tim Pengabdian Masyatakat Polimedia, Freddy Yakob kepada wartawan mengatakan, minuman berbahan dasar air dan pare ini menjadi pilihan minuman herbal untuk mengurangi tingkat konsumsi gula.
Dia mengatakan program ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat Polimedia agar dapat memberdayakan masyarakat dengan optimal.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan pengabdian program Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BIMA) Tahun 2025 oleh Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi, Kemdiktisaintek,” katanya, Kamis (4/12/2025).
Tim pengabdian ini diketuai oleh Freddy Yakob, serta anggota pengabdi Laelatul Pathia, Nurul Akmalia, serta tim mahasiswa Najwa Aulia dan M. Syekh Assegaf.
“Pengabdian masyarakat ini rutin tiap tahun kami lakukan, untuk mendorong pemberdayaan masyarakat produktif, khususnya pelaku UMKM,” ujarnya.
Pare yang dikenal dengan rasa pahitnya kini bisa dikonsumsi dalam bentuk minuman. Inisiasi ini dilakukan oleh Natural Kens yang merupakan UMKM asli dari Jagakarsa.
Teparelicious menjadi nama dari minuman sari pare yang telah mendapatkan PIRT dan Halal.
Pengabdian masyarakat ini merupakan Skema Pemberdayaan berbasis Masyarakat yang berfokus pada Peningkatan Daya Saing Produk Sari Pare sebagai Oleh-oleh Khas Betawi melalui Rebranding Kemasan Augmented Reality dan Ramah Lingkungan.
“Harapannya, melalui kegiatan ini dapat mendorong minuman Parelicious agar lebih dikenal masyarakat,” harapnya.
Fredy menambahkan, pada pelaksanaan pengabdian ini, Polimedia memberikan barang berupa drying food dan freezer.
Drying food ini digunakan agar Teparelicious dapat mengolah pare kering sehingga dapat diolah seperti teh celup.
Selain itu, akan ada produk olahan pare lain menjadi kripik sehingga menjadi inovasi makanan ringan yang sehat.
“Diversifikasi pare menjadi teh pare dan kripik pare harus dikenal masyarakat luas karena memiliki banyak manfaat,” katanya.
Sehingga, kegiatan ini diharapkan dapat memaksimalkan kegiatan promosi Parelicious supaya masyarakat dapat mengkonsumsi secara rutin mengingat manfaatnya sangat baik untuk kesehatan,” sambung Fredy.
Adanya freezer digunakan agar dapat menyimpan bahan baku ataupun hasil olahan lebih tahan lama.
Ini berdampak pada sistem pemasaran yang bisa lama tanpa khawatir minumannya rusak.
Freddy menambahkan selain label dengan desain baru, kini logo dari Teparelicious juga sudah dilengkapi dengan Augmented Reality sehingga dapat menjelaskan manfaat pare dengan lebih menarik.
Selain berfokus pada pengembangan produk, pengabdian ini juga menjadi ruang kreativitas mahasiswa untuk ikut terlibat dalam kegiatan akademis dosen.
Melibatkan mahasiswa dari prodi penyiaran dan teknologi rekayasa multimedia, menghasilkan video profil untuk mengenalkan proses olahan dan manfaat pare.
Aulia, salah satu tim pengabdi mahasiswa dari program studi Penyiaran menegaskan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian menjadi ajang untuk mengasah skill yang dimiliki, khususnya terkait rebranding.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena memberikan dampak yang baik pada skill yang dimiliki sesuai dengan bidang keilmuan, khususnya mengenai branding,” katanya.
Pemilik Natural Kens, Endang Kartika menambahkan dengan adanya program pengabdian masyatakat Polimedia membuat produknya lebih tahan lama, terutama minuman pare ini tidak menggunakan pengawet.
Penggunaan alat tersebut diharapkan dapat mendorong produktivitas lebih baik.
Kartika menghitung bahwa dengan adanya drying food ini dapat meningkatkan dua hingga tiga kali lipat.
“Label kami didesain ulang sehingga lebih menarik dan sudah tercantum nilai gizi yang jelas, ini mendorong Teparelicious semakin dikenal publik” katanya. n








