Dibersihkan Setiap Pekan, KLH Serius Benahi Sungai Cipinang

43
Kementerian Lingkungan Hidup saat membersihkan Sungai Cipinang yang dilakukan setiap pekan.

Cimanggis | jurnaldepok.id
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) fokus mengembalikan fungsi sungai untuk sumber kehidupan. Pembersihan sampah dari aliran sungai pun terus dilakukan, salah satunya di Sungai Cipinang yang sudah lima kali digelar tiap pekan.

Plt. Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 (PSLB3) KLH, Hanifah Dwi Nirwana mengatakan, kegiatan itu dilakukan sebagai bagian dari upaya mengembalikan fungsi sungai sebagai sumber kehidupan. Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen untuk menjaga kebersihan dan keberlanjutan sungai-sungai di Indonesia, khususnya Sungai Cipinang yang melintasi kawasan permukiman padat.

“Hari ini adalah kali kelima kami turun di Segmen 1 Sungai Cipinang. Sebagaimana arahan Pak Menteri, kita diharapkan mampu mengembalikan kejayaan Sungai Cipinang artinya mengembalikan fungsinya sebagai sungai yang sehat, bersih, dan mengalir sebagaimana mestinya,” katanya usai membersihkan Sungai Cipinang Segmen 1 di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Depok, Minggu (9/11/2025).

Hanifah menuturkan, kondisi Sungai Cipinang di beberapa titik masih memprihatinkan. Pada empat titik sebelumnya, tim menemukan banyak penyempitan dan sedimentasi yang menghambat aliran sungai. Dia berharap di titik Segmen 1 yang berada di bagian hulu, kawasan ini bisa menjadi contoh karena relatif lebih terkendali dan dekat dengan kawasan permukiman formal.

“Kami masih menemukan cukup banyak sampah, termasuk sampah tekstil dan sampah multilayer. Padahal, masyarakat di kawasan ini seharusnya memiliki kesadaran lebih tinggi karena berada di lingkungan yang tertata,” ujarnya.

Ditegaskan Hanifah, aksi bersih sungai ini bukan hanya bersifat seremonial. Pihaknya secara konsisten melakukan aksi serupa setiap minggu bergiliran di segmen-segmen berbeda Sungai Cipinang. Para Aparatur Sipil Negara (ASN) turut serta dalam kegiatan ini, termasuk dalam gerakan Jumat Bersih dan kegiatan Sabtu-Minggu untuk mengajak masyarakat sekitar ikut menjaga lingkungan.

“Kami ASN juga turun langsung setiap minggu. Pak Menteri selalu mengingatkan: kita tidak boleh lelah. Ini aksi nyata, bukan hanya bicara. Kita yang dari Jakarta saja turun ke sini, jadi sudah semestinya masyarakat lokal ikut menjaga lingkungannya,” tegasnya.

Dalam upaya memperkuat keberlanjutan gerakan ini, KLH juga menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait. Setelah empat kali pelaksanaan sebelumnya, pihaknya telah menggelar evaluasi bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok, Bogor, dan Jakarta, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), serta komunitas Sungai Cipinang.

“Kami sedang menyiapkan surat resmi yang akan diteruskan kepada Wali Kota Depok, melalui Pak Wamen dan Pak Menteri. Tujuannya agar upaya ini bisa berlanjut lewat kolaborasi nyata antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat,” tukasnya.

Hanifah menambahkan, saat ini sedang mengidentifikasi titik-titik kritis di Sungai Cipinang yang membutuhkan normalisasi akibat sedimentasi serta penumpukan sampah. Selain itu, langkah pemberdayaan masyarakat terus digalakkan melalui sosialisasi dan pembentukan kelembagaan lokal, seperti Satgas Sungai, Dasawisma, dan komunitas tapak yang dapat menjadi penggerak utama di lapangan. Tujuan utama gerakan ini adalah mengembalikan fungsi sungai sebagaimana mestinya bukan menjadikannya “tempat sampah yang panjang.

“Sungai seharusnya kita hormati, kita rawat seperti ibu kita sendiri. Sayangnya selama ini kita sudah zalim terhadap lingkungan, menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan. Padahal ini sumber air dan sumber kehidupan kita,” tuturnya.

Selain itu pihaknya juga sedang memetakan sumber-sumber pencemaran di sepanjang aliran sungai, baik dari limbah domestik maupun industri rumah tangga. Upaya ini akan dilanjutkan oleh Direktorat Pengendalian Pencemaran Air untuk memastikan kualitas air Sungai Cipinang terus membaik.

Penyelesaian tahap awal aksi bersih Sungai Cipinang pada 10 November, Hanifah menyebut pihaknya akan melakukan evaluasi komprehensif. Langkah konkret selanjutnya mencakup pemetaan intervensi di tiap segmen serta perumusan kelembagaan yang tepat untuk memastikan keberlanjutan gerakan.

“Kami sudah berpindah di lima titik lokasi dan menemukan persoalan yang berbeda-beda. Di beberapa titik, sungai bahkan tertutup sampah bertahun-tahun. Tapi kami tidak akan berhenti sampai perintah Pak Menteri untuk menyelesaikan Sungai Cipinang benar-benar tercapai,” pungkasnya. n Aji Hendro

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here