
Tajurhalang | jurnaldepok.id
Puluhan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) digiring ke Polsek Tajurhalang karena tawuran. Sekitar 44 siswa itu tawuran di Jalan Raya Tonjong, Desa Tonjong tepatnya dekat Polsek Tajurhalang.
Kapolsek Tajurhalang, Iptu Raden Suwito mengatakan, pihaknya menerima laporan masyarakat tentang adanya tawuran antar kelompok pelajar di pertigaan jembatan Jalan Raya Tonjong.
Anggota patroli dipimpin Kanit Samapta Polsek Tajurhalang, Ipda Ari Yustiawan langsung menuju lokasi dibantu warga berhasil mengamankan para pelaku.
“Total remaja yang kami amankan dari tawuran ada 44 orang. Rata-rata masih pelajar antara kelas X, XI, dan XII dari salah satu sekolah SMK swasta daerah Bojonggede,” katanya, kemarin.
Tawuran ini terjadi saat kelompok pelajar dari SMK di Bojonggede selesai menggelar acara kegiatan perayaan Hari Guru Nasional (HGN) di sekolahannya.
Setelah itu para siswa keluar sekolah dan konvoi boncengan motor keliling untuk mencari musuh untuk lawannya.
“Pada saat kejadian ada anak pelajar SMA dari sekolah berbeda boncengan motor tiga orang tidak sengaja melintas di antara rombongan para pelaku. Ketiga pelajar tersebut menjadi sasaran telak pelaku,” ujarnya.
Ketiga pelajar yang diserang tersebut tidak mengalami luka serius. Hanya saja motor yang dikendarai rusak karena diserang para pelaku.
“Ada satu orang alami luka gores di punggung sebelah kiri akibat terkena sabetan senjata tajam, tapi lukanya tidak parah. Motor yang dipergunakan juga rusak kaca-kaca pada pecah,” ungkapnya.
Puluhan siswa itu langsung dibawa ke Polsek Tajurhalang. Mereka diberi pembinaan dan diminta untuk tidak mengulangi perbuatannya.
“Setelah para pelaku menyerang korban senjata tajam jenis celurit yang dipergunakan langsung dibuang ke Situ Tonjong,” tuturnya.
Para siswa kemudian dikembalikan pada orang tuanya. Tidak ditemukan senjata tajam dari tangan puluhan siswa itu.
“Para orang tua masing-masing pelaku termasuk guru dari sekolah bersangkutan kami panggil untuk melihat perilaku putranya telah melakukan tawuran,” tambahnya.
Setelah diberikan pembinaan langsung membuat surat pernyataan tidak melakukan perbuatan serupa lagi dan setiap malam minggu wajib hadir untuk apel bersama di Mapolsek Tajurhalang. Pelaku yang merusak motor korban mengaku akan bertanggung jawab dan memperbaiki kerusakan.
Terpisah Kanit Reskrim Polsek Tajurhalang, Ipda Mareben Simarsoit menambahkan para 44 pelajar yang terlibat tawuran diberikan pembinaan. Dia menghimbau kepada para orang tua agar untuk lebih mengawasi putra putrinya selesai sekolah langsung pulang ke rumah, dan jika masih ada di luar sampai pukul 21.00 WIB agar segera pulang ke rumah agar tidak terjadi hal yang diinginkan terjadi.
“Di depan para orang tua para pelajar ini dikasih hukuman sifatnya pembinaan yaitu menyebutkan Pancasila dan baris berbaris PBB,” katanya. n Aji Hendro








