Wajib Penuhi Standar Gizi, Anggota DPR Sidak Langsung Menu MBG

135
Anggota DPR RI, Nuroji saat sidak ke dapur MBG.

Limo | jurnaldepok.id
Anggota Komisi IX DPR RI, Nuroji melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Segi Antara di Kelurahan Limo, Depok. Dalam kunjungannya, Nuroji meninjau secara langsung proses produksi makanan yang disalurkan ke sejumlah sekolah.

Nuroji menekankan bahwa standar yang diterapkan di SPPG Segi Antara sudah sangat ketat dan memenuhi standar dari Badan Gizi Nasional (BGN). Menurutnya, kedatanganya ke SPPG Segi Antara karena ada tugas reses untuk meninjau SPPG atau dapur di Dapil di Depok.

“Saya baru tahu namanya Segi Antara. Sudah berjalan satu bulan, kalau saya kasih nilai ini 8,5, bagus dan nyaman,” katanya, Rabu (8/10/2025).

Nuroji melihat, standar yang dilakukan di SPPG Segi Antara sudah sesuai. Mulai dari proses awal hingga lay out gedungnya sudah sangat sesuai kebersihannya. Dia mengatakan bahwa SPPG Segi Antara bisa dijadikan SPPG percontohan.

“Ya ini bisa dijadikan percontohan karena standarnya sudah sesuai dan bagus,” ucapnya.

Dia menambahkan, Program MBG merupakan inisiatif pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang diluncurkan pada Januari 2025. Tujuannya untuk meningkatkan status gizi generasi muda, mengurangi stunting, malnutrisi, dan kemiskinan, serta mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045.

Program ini telah menjangkau lebih dari 20 juta penerima manfaat per Agustus 2025, menciptakan 290 ribu lapangan kerja baru di sektor dapur umum, dan melibatkan sekitar 1 juta petani, nelayan, peternak, serta UMKM lokal.

Selain itu, MBG mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) seperti pengurangan kelaparan, akses pendidikan berkualitas dan inklusi gender. Komisi IX DPR RI bersama kementerian terkait berkomitmen memastikan distribusi makanan bergizi yang aman, berkualitas, dan merata di seluruh Indonesia.

Dia mengimbau kepada orang tua siswa agar anaknya di sekolah jangan takut mengkonsumsi MBG di sekolahnya. Dia mengatakan, jika menemukan menu yang tidak sesuai dengan prosedur bisa dikomunikasikan dengan pengelola SPPG setempat.

“Kami rasa MBG itu banyak manfaatnya bagi penerima,” ungkapnya.

Sementara itu, Tenaga Ahli BGN, Anyelir Puspa menambahkan latar belakang program MBG ini yang paling utama Adalah stunting yang masih tinggi, anemia, ketimpangan akses pangan bergizi dan ketidakstabilan ekonomi dan kemiskinan.

Urgensi MBG untuk mendukung Indonesia Emas 2045. Sasaran pemenuhan gizi yaitu peserta didik antara lain dari Pendidikan anak usia dini PAUD, TK, SMP SMA/SMK. Dan peserta non didik seperti Ibu hamil, Ibu menyusui dan Anak balita.

“Tujuan Badan Gizi Nasional yaitu dengan tujuan umum meningkatkan asupan gizi dan pengetahuan gizi kelompok sasaran,” katanya. n Aji Hendro

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here