Cilodong | jurnaldepok.id
Sopir angkot di Kota Depok membutukan bantuan stimulus untuk melakukan peremajaan armada yang sudah tidak layak.
Sekretaris Organisasi Organisasi Angkutan Darat Kota Depok, Fredy Djuhardi kepada wartawan mengatakan, dalam pengembangan pemberdayan angkutan Kota di Depok banyak pekerjaan rumah
“Untuk mengembangkan bagaimana angkutan kota itu diberdayakan, namun pada saat ini kita mencari bahwa angkot Kota Depok Itu yang usianya sudah tua,” katanya, Rabu (24/9/2025).
Dia menambahkan, kondisi angkot yang sudah tua dan tidak bisa dilakukan pengecatan atau peremajaan karena keadaan ekonomi
Pertama keadaan pas pemulihan ekonomi di bidang transportasi tidak berjalan yang kedua setelah lembaga pembiayaan langsung tutup tidak membiayai angkot lagi.
“Jadi kita para sopir angkot harus peremajaan kendaraannya sudah tua tetapi kemudian lembaga pembiayaan pun tidak ada kalaupun ada itu adalah perorangan Kita berterima kasih kepada beberapa pihak yang sedang menyelenggarakan peremajaan secara perorangan,” ujarnya.
Dia mengatakan para sopir mencari investor sendiri tentunya dengan bunga yang tidak kecil.
Akan tetapi masih ada yang sopir angkot yang mau bermanjakan angkotnya dalam keadaan terpuruk, dalam keadaan tidak ada lembaga yang terbuka yang murah.
Dia menambahkan sebetulnya banyak sekali pengusaha yang ingin melakukan peremajaan akan tetapi harus ada lembaganya
“Dan kemarin dengan adanya kebijakan Menteri Keuangan pada tahun 2007 harus dikerjakan oleh lima bank,” tukasnya.
Dia berharap agar salah satu bank pemerintah yang ada di Depok bisa memberikan suatu program stimulus kepada angkot ya untuk pembiayai dengan bunga murah.
“Kami dari Organda akan mencari teman-teman yang bisa bertemu dengan para pejabat baik Bank BUMN, swasta di untuk membangun sinergi bagaimana caranya mereka membuka ruang seperti stmulus untuk pembiayaan angkot dengan yang terjangkau,” pungkasnya. n Aji Hendro
