Kecamatan Bojongsari Komitmen Atasi Sampah dengan Budidaya Maggot

10
Stakeholder Bojongsari foto bersama di rumah maggot.

Laporan: Aji Hendro
Stakholder di wilayah Kecamatan Bojongsari berkomitmen mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengatasi masalah sampah. Salah satunya adalah dengan budidaya magot.

Camat Bojongsari, Rijal Farhan kepada Jurnal Depok mengatakan, dalam upaya penanganan sampah pihaknya melakukan budidaya Magot salah satunya ada di Kelurahan Duren Seribu.

Inisiatif ini menjadi bagian dari dukungan nyata terhadap program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Supian Suri – Chandra Rahmansyah di sektor lingkungan hidup.

“Program ini kami tangkap dan tindak lanjuti secara konkret. Kecamatan Bojongsari siap berada di garda terdepan dalam menanggulangi persoalan sampah, dan budidaya magot merupakan bentuk nyata dari komitmen tersebut,” katanya, Kamis (17/7/2025).

Dirinya menuturkan, di Kelurahan Duren Seribu tercatat ada kilogram sampah organik dihasilkan warga per hari. Sampah tersebut kemudian diolah menjadi sumber daya yang bernilai, melalui budidaya magot oleh warga seperti H. Romlih.

Dengan demikian, sampah yang sebelumnya menjadi beban lingkungan kini berubah menjadi peluang ekonomi dan lingkungan.

Lokasi lain ada di wilayah Kelurahan Pondok Petir yang telah ditetapkan sebagai pilot project budidaya magot Kecamatan Bojongsari. Saat ini budidaya di wilayah tersebut telah menunjukkan hasil optimal.

“Yang lebih membanggakan, inisiatif ini datang dari kalangan anak muda. Dukungan dari camat, lurah, hingga RW dan RT sangat kuat,” ujarnya.

Di Kelurahan Serua, kelompok masyarakat Gelora Buana Serua aktif melakukan sosialisasi, pelatihan, dan implementasi budidaya magot.

Program ini tidak hanya berdampak pada pengurangan jumlah sampah organik, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi dan lingkungan melalui produk sampingan berupa pakan ternak bernutrisi tinggi.

“Kami berharap program ini menjadi contoh bagi wilayah lain di Kota Depok untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” tukasnya.

Inisiatif budidaya magot ini menjadi tonggak penting dalam mengubah paradigma pengelolaan sampah dari beban menjadi sumber daya dan peluang ekonomi, guna mewujudkan Kota Depok yang lebih hijau, bersih, dan ramah lingkungan. n

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here