

Cinere | jurnaldepok.id
Aksi penipuan mengatasnamakan Camat kembali terjadi dengan menyasar para pimpinan lembaga pendidikan swasta atau yayasan.
Camat Cinere, H. Mursalim mengaku sudah mendapat laporan dan pengaduan dari 7 orang pimpinan lembaga pendidikan atau yayasan telah dihubungi oleh pelaku penipuan dan dari 7 orang tersebut satu diantaranya telah menjadi korban penipuan dengan kerugian sebesar Rp 7 juta.
“Ya dalam beberapa hari terakhir saya mendapat laporan dari tujuh pimpinan lembaga pendidikan swasta mulai dari Paud hingga SLTA di Cinere dan rata rata mereka mempertanyakan apakah nomor yang telah menghubungi mereka adalah nomor saya, dan setelah saya cek ternyata itu bukan nomor handphon saya tapi sang pelaku menggunakan nama dan poto saya,” ujar Mursalim.


Dikatakannya, dalam menjalankan aksinya, pelaku penipuan mengatasnamakan dirinya sebagai Camat Cinere lalu menghubungi para pimpinan lembaga pendidikan swasta dan sang pelaku mengatakan telah mentransfer uang sebesar Rp 17 juta ke rekening yayasan atau sekolah yang menjadi objek aksi penipuan.
Namun, kata dia, sang pelaku meminta kembali kepada sang pimpinan yayasan atau lembaga pendidikan untuk mengembalikan uang yang telah ditransfer sebesar Rp 7 juta dengan dalih uang yang dikirimkan nilainya kelebihan Rp 7 sehingga jumlah kelebihan itu harus dikembalikan ke rekening pelaku penipuan.
“Dari tujuh orang yang melapor, satu diantaranya sudah terjebak dalam aksi tipu tipu pelaku dan mengalami kerugian sebesar tujuh juta rupiah, untuk menghindari korban lebih banyak lagi, kami mengimbau kepada masyarakat jika mendapat chat dari pelaku penipuan semacam ini agar tidak meladeninya karena itu jelas merupakan aksi penipuan,” pinta Mursalim.
Tak hanya Camat Cinere yang dicatut namanya oleh pelaku penipuan, namun Camat Limo,
Sudadih dan Camat Sawangan Anwar Nasihin juga mengalami hal yang sama dengan modus yang juga sama.
Kepada Jurnal Depok, Sudadih mengatakan kasus percobaan penipuan yang mencatut nama dirinya sudah dua kali terjadi dalam dua tahun belakangan, oleh sebab itu dirinya meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak gampang percaya jika ada pihak yang mengatasnamakan dirinya lalu meminta uang.
“Saya sudah dua kali kena kayak begini, saya kok berpikir pengen ganti nomor HP aja,” keluh Sudadih. n Asti Ediawan

