
Margonda | jurnaldepok.id
Pada tahun 2030 pendanaan penanganan HIV/AIDS di Indonesia akan dihapus oleh Global Fund. Koordinator SSR Yayasan Komunitas Aksi Kemanusiaan Indonesia (KAKI), Fauzi Doni Dosir mengatakan itu saat kegiatan talk show “Menuju Kemandirian Pendanaan Program HIV/AIDS di Kota Depok : Kolaborasi Kontrak Sosial dan Mekanisme Swakelola Tipe 3” di kawasan Sawangan.
Fauzi mengatakan, terdapat berbagai tantangan dan peluang yang menjadi isu kesehatan masyarakat yang krusial. Sehingga, upaya penanggulangannya membutuhkan kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak.
“Termasuk pemerintah dan organisasi masyarakat sipil (OMS) HIV. Kontrak sosial dan Mekanisme Swakelola Tipe 3 hadir sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan efektivitas dan kemandirian pendanaan program HIV/AIDS di Depok,” ujarnya.
Menurut Fauzi, penanggulangan HIV/AIDS di Kota Depok perlu dibarengi dengan kontrak sosial untuk memperkuat kolaborasi dan akuntabilitas. Adapun, kontrak sosial merupakan mekanisme kerjasama antara OPD dan OMS HIV yang terjalin melalui kesepakatan bersama untuk mencapai tujuan penanggulangan HIV/AIDS.
“Kontrak sosial ini memungkinkan terjalinnya komitmen, tanggung jawab dan akuntabilitas bersama dalam merancang, melaksanakan dan memantau program HIV/AIDS yang efektif dan berkelanjutan,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Depok, Ferry Birowo mengatakan, anggaran penanggulangan HIV/AIDS dari Pemkot Depok pada Tahun 2024 sebesar Rp 200 juta.
“Dari 2023 sampai 2024 ini sama, anggarannya Rp 200 juta. Kalau tahun sebelumnya lebih tinggi,” ungkap Ferry.
Ferry menambahkan, anggaran senilai ratusan juta itu dimaksimalkan untuk sejumlah kegiatan di luar lembaga lainnya.
“Kami maksimalkan saja anggaran Rp 200 juta ini, karena memang anggarannya digunakan untuk evaluasi, bukan melalui lembaga, OPD, termasuk Warga Peduli AIDS (WPA), kader pendamping, maupun ODHIV atau ODHA,” paparnya.
Ferry menandaskan, terdapat sejumlah upaya yang dilakukan KPA Kota Depok dalam memaksimlakan penanggulangan HIV/AIDS di wilayah.
“Kasus HIV/AIDS di Kota Depok bertambah ratusan kasus pada tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari Dinkes itu ada 403 tambahan kasus di Tahun 2023, kurang lebih keseluruhan ada 2.000an,” pungkasnya. n Aji Hendro








