Margonda | jurnaldepok.id
Baliho dukungan untuk Wali Kota Depok, Mohammad Idris mencalonkan diri maju di Pilgub Jawa Barat sudah mulai terpampang di wilayah Depok.
Terpantau, satu baliho ukuran besar kini telah terpasang di Jalan Juanda, tepatnya di depan putaran arah masuk gerbang tol. Namun demikian, niat Idris untuk maju di Pilgub Jabar bukan malah mendapat dukungan melainkan nyinyiran dari warganet.
Dimana hal itu tergambar dari video yang diunggah depok24jam kemarin. Video yang berjudul ‘Muncul Baliho Dukungan Kepada Wali Kota Depok Mohammad Idris untuk jadi Gubernur Jabar’ langsung mendapatkan komentar miring dari ratusan netizen.
Seperti akun hariy19 yang menuliskan kalimat “Saatnya warga Jabar merasakan apa yang warga Depok rasakan”.
Sementara itu akun teddyasr menuliskan kalimat yang sangat menohok “Emang bener bener gak tau malu”.
Tak hanya itu, akun milik donny2390 malah langsung mention Ridwan Kamil, Bima Arya Sugiarto dan Dedi Mulyadi yang menuliskan kalimat “jangan dihiraukan pak bukan saingan ini mah…hehehe”.
Di komentar lain, akun milik alvino_brez menulis kalimat yang sangat pedas. Ia menulis “Urus depok aja hancur2an, ga tau malu banget nih orang”.
Dari sekitar 598 komentar, nyaris tak ad satupun netizen yang mendukung rencana pencalonan Idris maju sebagai calon Gubernur Jabar.
Sebelumnya Idris mengatakan, DPW PKS Jawa Barat telah melakukan penjaringan kader internal untuk dicalonkan pada Pilgub Jawa Barat.
“Iya, itu memang saya mendapat kabar terakhir, saya diminta kesiapan,” ujarnya.
Dia menambahkan, dirinya tidak masuk lima besar.
“Tapi dalam perjalannya saya enggak tahu kenapa, tiba-tiba mereka datang untuk meminta saya penegasan siap tidaknya. Kalau memang PKS sudah melakukan kebijakan, SK sudah dibuat dan ditandatangani ke saya, ya SK ini saya jalankan,” paparnya.
Idris mengungkapkan, apabila dirinya diminta maju di Pilgub Jawa Barat ia ingin memberikan Surat Keputusan (SK) dari DPP PKS, bukan surat tugas.
“Kalau surat tugas saya capek, saya harus ke Majalengka, saya harus ke Cirebon, saya harus ke kota-kota lain, SK nya belum tentu ya kan, makanya saya minta SK nya aja,” jelasnya.
Idris beralasan, untuk mendapatkan SK dari tiap daerah di Jawa Barat, Idris harus bersosialisasi ke 27 Kabupaten dan Kota. Idris mengaku tidak sanggup untuk menjangkau semua wilayah di Jawa Barat hanya untuk mendapatkan SK.
“Bogor aja kita sampai ke Bogor muter-muter, itu sudah capek banget, makanya saya enggak mau surat tugas kalau bisa sampai kepada SK, putuskan saja kalau memang saya layak,” ungkapnya. n Rahmat Tarmuji