Bojongsari | jurnaldepok.id
Puluhan warga dan tokoh masyarakat dilingkup wilayah Kecamatan Bojongsari belum lama ini mendatangi sejumlah kios berkedok warung sembako yang ditengarai menjual obat Tramadol dan sejenisnya.
Kekesalan warga terhadap menjamurnya warung obat ilegal memuncak tatkala tidak ada tindakan tegas dari aparatur yang seharusnya peka terhadap maraknya penjualan obat ilegal yang dikhawatirkan akan merusak masa depan generasi muda.
Rahmat salah satu tokoh masyarakat Bojongsari mengaku dapat memaklumi tindakan warga menggeruduk sejumlah warung yang selama ini diduga menjual obat jenis Tramadol, Koplo dan berbagi jenis obat berdosis tinggi lainnya secara bebas, pasalnya obat obatan yang dijual di warung tersebut sangat mengancam masa depan generasi penerus bangsa.
“Saya rasa wajar jika warga melakukan sweeping terhadap keberadaan kios obat Tramadol berkedok warung sembako mengingat keberadaan warung warung tersebut sangat membahayakan keselamatan dan masa depan anak muda yang notabene merupakan konsumen terhadap penjualan obat ilegal,” papar Rahmat.
Dikatakannya, penggerebekan terhadap warung obat Tramadol yang dilakukan oleh masyarakat merupakan sinyal betapa warga kini sudah sangat resah terhadap maraknya warung obat terlarang di wilayah Kecamatan Bojongsari.
“Kami menduga informasi rencana penggerebekan bocor sehingga saat pelaksanaan penggerebekan warung warung obat Tramadol pada tutup, tapi meski demikian kami berharap aksi masyarakat ini paling tidak dapat dijadikan motivasi bagi aparatur berwenang untuk melakukan tindakan tegas terhadap keberadaan warung obat ilegal khususnya di wilayah Kecamatan Bojongsari,” tegas Rahmat.
Terpisah, Dzarot salah satu tokoh pemuda di wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari mengaku sangat miris dengan menjamurnya warung obat Tramadol dan sejenisnya di wilayah Kelurahan Curug, seraya berharap aparatur yang berwenang dapat melakukan penindakan guna mengikis habis keberadaan warung obat Tramadol diseluruh wilayah Kecamatan Bojongsari.
“Sekarang ini warung atau toko obat terlarang memang sudah marak di wilayah kami dan kami sedang menjalankan langkah yang prosedural sambil menunggu hasil kinerja aparatur dalam menangani masalah ini, tapi jika kelak hasil kinerjanya tidak maksimal maka masyarakat yang akan bertindak, kami juga sangat berharap medis massa ikut berkontribusi memerangi aktivitas penjualan obat obatan ilegal yang dapat membahayakan masyarakat dan masa depan generasi bangsa,” tutur Dzarot. n Asti Ediawan