Margonda | jurnaldepok.id
Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Depok menolak disebut tidak maksimal dalam memajukan perkembangan sepak bola.
“Siapa yang bilang Askot PSSI kurang maksimal,” ujar Sekretaris Askot PSSI Kota Depok, Syafrudin, kemarin.
Dia mengatakan itu terkait adanya pemberitaan yang menilai askot PSSI Kota Depok tidak maksimal.
Syafrudin menambahkan, pihak yang melontarkan Askot PSSI Depok tidak maksimal tidak mengerti akan rumah tangga dari Askot PSSI.
Dikatakannya, Askot PSSI sudah banyak mengadakan dunia persebakbolaan di Kota Depok mulai usia dini yang notabanenya sudah mendapatkan legalitasnya.
Pada program tahun 2024 ada persiapan babak kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat dan Grassroot Festival yang akan fokus pada pembinaan pesepak bola usia 9 hingga 15 tahun.
Di 2024 juga, kata dia, akan banyak diselenggarakan kompetisi berjenjang. Kemudian pada kepengurusan juga terjadi pergantian anggota, hal ini demi kemajuan organisasi.
“Program tahun 2024 itu tadi ada Festival Grassroot Usia 9, 10, 11 dan 12, kemudian Soeratin U-13 dan U-15 lalu pembentukan tim Porprov Kota Depok untuk ajang babak kualifikasi Porprov Jawa Barat Tahun 2025 yang ditangani oleh Badan Tim Daerah (BTD). Lalu juga akan menggelar Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Internal Askot PSSI Depok, tahun depan merupakan kali kedua menggelar kompetisi dengan format baru yakni Liga 1 dan Liga 2,” ungkapnya.
Selain itu, sambungnya, ada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan mengadakan kursus pelatih license D Nasional, refreshment wasit and match commissioner, mengadakan kursus wasit C3, member development dan masih banyak lagi.
Ia berharap, kedepan berbagai program pembinaan atlet sepakbola di Kota Depok dapat berjalan dengan baik.
“Sehingga program tersebut memberikan hasil positif, baik untuk prestasi dan kemajuan sepak bola di Kota Depok,” pungkasnya. n Aji Hendro
