
Beji | jurnaldepok.id
Dodol yang dibuat atau diproduksi oleh Rokiyah warga Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, mulai menerima pesanan untuk dijadkkan kue lebaran.
Pemilik Dodol Depok Asli ‘Harum’, Rokiyah mengatakan, dodol buatannya merupakan tradisi turun temurun dan hasil regenerasi dari orang tua nya.
“Dodol asli Depok itu rasanya original khasnya Depok sini. Usaha diturunkan dari orang tua tetap menjaga kehigienisan dan cita rasa dodol, resep dari orang tua secara turun temurun,” ujarnya.
Dia mengatakan, usaha dodol yang digelutinya sampai sekarang ini bermula sejak dirinya masih gadis yang sudah mulai ikut belajar membuat dodol oleh orang tuanya almarhumah Ibu H. Ani.
“Dari gadis udah belajar membuat dodol sama ibu. Sekarang tinggal diteruskan meski musiman produksi dodol khusus lebaran Idul Fitri 2024 ini meningkat pesanan,” katanya.
Dalam menjalankan usahanya, Hj. Rokiyah dibantu tenaga lain sebanyak lima orang diambil dari warga sekitar rumah.
“Kadang ada juga saudara bantu buat ngerjain produksi dodol untuk pesanan lebaran. Dodol asli Depok berbeda dengan dodol-dodol kebanyakan pada umumnya, yaitu tetap mempertahankan cita rasa original dan dikemas baik pembuatan masih mempertahankan cara tradisional dari orang tua,” jelasnya.
Terkadang, kata dia, juga ada pesanan dodol dengan rasa durian atau cempedak.
“Tapi kami menjaga keaslian Dodol Depok dengan rasa originalnya dan mampu bertahan dalam suhu ruangan mencapai satu bulan, jika ditaruh dalam lemari es bisa tahan hingga tiga bulan lamanya,” tuturnya.
Kebanyakan pemesan dodol menurut Rokiyah, berasal dari wilayah Jabodetabek. Tapi juga kadang dijadikan oleh-oleh hingga sampai ke luar negeri.
“Ada pelanggan kami biasa dijadikan sebagai oleh-oleh hingga sampai ke luar negeri seperti Amerika, Timur Tengah dan Dubai,” tuturnya.
Untuk pelanggan, kata dia, berasal dari berbagai kalangan masyarakat biasa, pejabat, anggota DPR RI, Menteri bahkan sampai aktris nasional.
“Penikmat dodol kami semua kalangan ada, dari masyarakat biasa, aktris, anggota dewan DPR RI, hingga Menteri. Baik itu buat oleh-oleh atau dinikmati sendiri,” tambahnya.
Harga yang ditawarkan Rokiyah, dibuka mulai dari Rp 85 ribu sampai Rp 100 ribu perkilo. Ada juga dodol gulung pita dihargai Rp 25 ribu.
“Alhamdullilah pesanan untuk lebaran tahun ini bisa mencapai 250 kg atau keuntungan omset bisa mencapai Rp 25 juta. Jumlah ini lebih kecil jika dibandingkan sebelum Covid 19 melanda, pernah memproduksi dodol hingga mencapai 1 ton lebih dengan memperkerjakan 12 orang. Dampak penurunan produksi ini karena harga bahan pokok semakin tahun semakin naik sehingga otomatis harga jual kita naikan,” pungkasnya. n Aji Hendro








