Margonda | jurnaldepok.id
Siswa SD Pondokcina (Pocin) 1 yang sebelumnya menolak belajar di gedung baru di Jalan Pinang akhirnya mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Pantauan di lapangan, siswa yang sebelumnya menolak sudah berbaur dan melaksanakan KBM di ruang kelas masing-masing. Sementara gedung SD Pondokcina 1 yang lama pintu gerbangnya digembok sehingga tidak ada satupun siswa dan orang tua yang masuk.
Salah satu pedagang, Agus Salim mengatakan, pintu gerbang SD Pondokcina 1 memang sudah digembok. Dirinya juga menyebut tidak ada satu pun guru ataupun murid yang datang ke sekolah.
“Yang saya lihat sudah enggak ada yang datang ke SDN Pondok Cina 1 (sekolah yang lama,red), mungkin sudah pindah semua,” katanya.
Salah satu orang tua siswa kelas 2A, Lala mengatakan, bahwa dirinya bersama beberapa wali murid sebenarnya pindah ke gedung baru karena terpaksa. Dirinya menuturkan, meskipun bangunan lama terlihat usang, tetapi dianggap lebih luas dan memiliki banyak kenangan.
“Gedung lama lebih luas, walaupun kurang sedap dipandang, tetapi lebih layak menanpung 400 lebih. Ya kalau untuk fisik menang lebih bagus di sini (gedung baru,red),” ujarnya.
Dia mengatakan, jika bangunan lama tidak digembok maka sebagian akan tetap berusaha bertahan di gedung lama.
“Baru hari pertama di sini karena terpaksa. Kalau enggak digembok kami tetap di sana, apapun yang terjadi kami mau bertahan di gedung lama,” tuturnya.
Namun, karena terpaksa kini seluruh siswa sudah mengikuti KBM di gedung baru.
“Ya akhirnya sudah semua ke sini (gedung baru), karena mikirin gimana nanti pendidikan anak-anaknya,” ungkapnya.
Dia mengatakan, daya tampung di gedung baru juga masih kurang. Gedung baru ada sekitar 14 kelas, dengan siswa 400 lebih, kalau setiap kelas sekitar 25 siswa maka butuh 18 atau 19 kelas.
“Berarti masih kurang 4 atau 5 kelas, dan proses pembelajaran terbagi dua sesi, yakni pagi dan siang. Jadi pindahan dari Pondok Cina 1 masuk pagi semua, dan siswa SDN Pondok Cina 5, kelas 1 sampai kelas 5 masuk siang, kelas 6 nya pagi,” jelasnya.
Menurutnya, setelah pindah ke gedung baru seharusnya jadwal belajar tetap sama alias tidak dikurangi.
“Berarti kan ada pengurangan jam belajar, karena harus sharing kelas dengan yang siang,” katanya.
Pihaknya berharap jam belajar tidak dikurangi, serta tidak ada siswa yang masuk siang.
“Harapannya enggak ada shifting, semua masuk pagi dan jam belajar jangan dikurangin lagi, agar anak-anak bisa belajar dengan efektif,” pungkasnya. n Aji Hendro