HeadlinePeristiwa

Tak Ada Saluran Air di Sekeliling Stadion Limo, Rumah Warga Kebanjiran

Limo | jurnaldepok.id
Sejumlah warga Kampung Lebong, RT 02/05, Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, mengeluhkan luapan air limbah Stadion Mini Limo yang melimpah dan menggenangi kawasan permukiman warga.

“Kami meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam hal ini Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) untuk membuat saluran air (Drainase) Stadion Mini Limo sampai ke kali Pesanggrahan agar air tidak luber ke permukiman kami,” ujar Dina salah satu warga Kampung Lebong.

Dikatakan Dina, sebelum ada bangunan stadion, permukiman warga tidak pernah mengalami banjir.

“Baru kali ini kampung kami banjir seperti ini, setelah kami telusuri ternyata sumber aliran air berasal dari luapan saluran air (drainase) dari stadion mini di lapangan sepak bola yang dibuang di dekat permukiman warga, ini yang memicu terjadinya banjir,” tandasnya.

Harapan senada disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat Limo, Naumar Hadi.

“Biasanya tidak pernah ada banjir seperti ini, jadi masuk akal jika warga komplain karena banjir tiba tiba menggenangi rumah warga, ini terjadi karena buangan air dari Drainase stadion dibuang ke lahan dekat permukiman warga,” kata Naumar Hadi.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk menuntaskan masalah banjir tersebut, tidak ada cara lain selain membuat saluran air (Drainase) dari areal stadion hingga ke bidang kali Pesanggrahan yang berjarak sekitar 250 meter.

“Memang harus dibuatkan saluran air (Drainase) sampai ke kali Pesanggrahan, kalau tidak maka rumah warga akan selalu kebanjiran saat musim hujan seperti sekarang,” paparnya.

Diapun berharap masalah ini dapat menjadi pertimbangan Pemerintah untuk segera membangun saluran air (Drainase) sampai ke bidang kali Pesanggrahan agar warga tidak menjadi langganan banjir.

Terpisah, koordinator lapangan CV Family Jaya selaku Kontraktor pelaksana sarana prasaran olah raga dan UMKM Limo mengatakan bahwa pembuatan saluran air hingga ke bidang kali memang sempat dibahas oleh salah satu tokoh masyarakat setempat pada saat akan dimulai pembangunan stadion, namun pembuatan saluran air hingga ke Kali Pesanggrahan tidak masuk dalam item fasilitas stadion.

“Ya, waktu itu pak Jayadi sempat ngomongin masalah itu tapi usulan itu tidak masuk pada item fasilitas stadion,” pungkasnya. n Asti Ediawan

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button