Bojongsari | jurnaldepok.id
Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri menegaskan sosialisasi dan pendidikan politik bagi pemilih pemula yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok tanpa ada politisasi ke kalangan pelajar.
“Kami lakukan ini secara transparan dan bisa dilihat langsung, bahwa proses ini betul-betul sosialisasi tidak dalam konteks yang lain-lain serta diliput oleh teman-teman media, mereka bisa melihat langsung apa yang disampaikan lebih kepada peningkatan partisipasi pemilih pemula,” ujar Supian kepada Jurnal Depok, Senin (13/11/23).
Tak hanya itu, lanjutnya, dalam setiap melakukan sosialisasi pemerintah kota dalam hal ini Kesbangpol juga menggandeng pihak KPU dan Bawaslu Kota Depok.
“Sayang jika dari awal mereka jadi apatis terhadap negeri ini, dikhawatirkan mereka akan golput atau ada pihak-pihak yang mempresepsikan proses demokrasi ini mejadi hal yang negatif, kami enggak mau itu terjadi,” paparnya.
Supian menjelaskan, secara realita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus ada seorang pemimpin baik di level sekolah, lingkungan, daerah hingga nasional.
“Mereka harus benar-benar kami dorong bahwa ini menjadi penting agar mereka menjadi pemilih pemula yang aktif dan tahu. Karena proses demokrasi ini sangat menentukan masa depan negeri ini,” katanya.
Pernyataan itu diungkapkan Supian saat melakukan sosialisasi dan pendidikan politik bagi pemilih pemula di SMA Negeri 10 Curug, Bojongsari, sekaligus menanggapi tudingan salah satu Anggota DPRD Depok terkait adanya sisipan politik jelang pemilu dan pilkada 2024.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny menambahkan, digelarnya sosialisasi dan pendidikan politik ke sekolah-sekolah mengingat pemilih pemula di Kota Depok jumlahnya sangat signifikan.
“Dari 1,3 juta DPT (daftar pemilih tetap) Kota Depok, pemilih pemula mencapai 36 persen atau sekira 46.000,” tandasnya.
Selain ke sekolah-sekolah, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi ke beberapa kelurahan di wilayah Depok.
“Kami akan lakukan sosialisasi dengan tema kelurahan peduli pemilih, memang hanya beberapa kelurahan saja mengingat keterbatasan waktu. Itu untuk seluruh masyarakat umum, tujuannya untuk menjadi pemilih cerdas dan menghindari politik uang serta pemilu damai,” jelasnya.
Sementara itu Kepala SMK Negeri 10 Depok, Tinasari menyebutkan ada sekitar 35 persen siswanya yang pada pemilu nanti akan menggunakan hak pilihnya.
“Mereka tersebar di kelas 11 dan 12. Kami menyambut baik dengan adanya sosialisasi ini. Sebenarnya proses berdemokrasi di sekolah kami sudah berjalan baik, hal itu dibuktikan dengan pemilihan ketua OSIS yang melibatkan KPU,” ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan sosialisasi Ketua Bawaslu Kota Depok, KPU, Camat Bojongsari, tokoh Masyarakat Curug dan para lurah di wilayah Kecamatan Bojongsari. n Rahmat Tarmuji