Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Sejumlah ibu rumah dikawasan Kampung Parung Bingung, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru (RJB), Kecamatan Pancoran Mas, mengeluhkan tingginya harga cabai pada sepekan terakhir terutama cabai jenis rawit merah yang harganya sudah mecapai Rp 95.000 / kg.
“Dalam seminggu ini saya mengurangi belanja cabe karena harganya sangat mahal, bahkan tadi pagi (kemarin pagi, red) harga cabe rawit di tempat saya biasa belanja sudah mencapai Rp 95 ribu per kilogram,” kata Kainah salah satu ibu rumah di RT 03/03, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru (RJB), Kecamatan Pancoran Mas.
Keluhan senada juga dilontarkan oleh Neneng, warga RT 07/03, RJB. Neneng bahkan memutuskan untuk mengurangi porsi cabai dalam masakannya meskipun terkadang dikomplain oleh anggota keluarga yang biasa dengan makanan pedas.
“Sekarang kalau mau beli cabi rawit dua ons saja harus merogoh kocek Rp 20 ribuan, ini jelas sangat memberatkan buat kami ibu rumah tangga,” ujar Neneng kepada Jurnal Depok, kemarin.
Tak hanya kalangan ibu rumah tangga, melonjaknya harga cabai juga dikeluhkan oleh para pedagang sayur mayur.
“Kenaikan harga komoditas sayur dan rempah termasuk cabai sangat berdampak terhadap penurunan omzet penjualan di warung kami karena yang biasa beli cabai setengah kilo sekarang cuma beli dua ons saja,” kata Nuraini salah satu pemilik warung sayur mayur di Jalan RD Sukarma RT 03/03, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru (RJB), Kecamatan Pancoran Mas.
Dikatakannya, kenaikan harga cabai dipasaran disebabkan minimnya pasokan cabai lantaran banyak petani yang mengalami gagal panen akibat dari kemarau berkepanjangan.
“Pasokan cabai di pasar sangat terbatas, makanya harga cabai terus melonjak,” ungkap Nuraini. n Asti Ediawan