Laporan: Asti Ediawan
Jajaran The Federation of Islamic Medical Associations (FIMA) bekerjasama dengan FKI Asy Syifa FK UPN Veteran Jakarta, Ahad (15/10) menyelenggarakan pelatihan kegawatdaruratan atau pertolongan pertama bagi warga yang mengalami gangguan fungsi Jantung.
Pembina FKI Asy Syifa FK UPN Veteran Jakarta, dr. Muhammad Ibnu Khaldun mengatakan, tujuan utama diselenggarakannya pelatihan Kegawatdaruratan bagi warga tak lain untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat agar bisa memberikan pertolongan pertama kepada masyarakat yang secara tiba tiba mengalami gangguan pernapasan agar bisa terselamatkan sampai dilakukan penanganan selanjutnya di rumah sakit.
“Alhamdulillah kami sangat apresied terhadap besarnya animo masyarakat khususnya warga Meruyung perumahan UPN Meruyung mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan pertolongan pertama bagi orang yang mengalami gangguan pernapasan akibat penyakit jantung dan paru, kami tentu berharap kegiatan pelatihan ini dapat bermanfaat bagi upaya penyelamatan terhadap keluarga atau warga yang mengalami kasus henti nafas akibat penyakit jantung,” ujar Ibnu kepada Jurnal Depok, usai memberikan praktek cara penanggulangan gagal nafas kepada para peserta pelatihan di Masjid Al Muhajirin, komplek Perumahan UPN Meruyung, Limo.
Lebih lanjut dijelaskannya, pelatihan yang diperagakan diantaranya cara mengenali tanda henti jantung, memahami memahami sistem kedaruratan jika ada kasus henti jantung dan henti nafas, cara melakukan pijat jantung dan cara melakukan pembebasan jalan nafas pada kasus tersedak.
Diapun berharap out put dari kegiatan pelatihan dapat mencetak para peserta pelatihan menjadi relawan yang kelak dapat membantu masyarakat menanggulangi kasus henti jantung dengan tindakan dasar penyelamatan yang telah disosialisasikan pada gelaran pelatihan.
Terpisah, Ketua lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Kelurahan Meruyung,. kecamatan Limo, Supian Derry menyambut baik pelaksanaan pelatihan Bantuan Hidup Dasar yang diselenggarakan oleh FIMA & FKI Asy Syifa UPN Veteran Jakarta seraya berharap ilmu yang diperoleh dari pelaksanaan pelatihan kelak bisa dioptimalkan untuk membantu warga yang mengalam kasus henti nafas akibat gangguan fungsi jantung.
“Apapun jenisnya yang namanya pemberdayaan masyarakat tentunya sangat kami dukung, dan kami berharap segala kegiatan yang dilaksanakan akan memberi manfaat bagi warga kami,” pungkasnya. n