Belum Ada Sosialisasi & Khawatir Menimbulkan Masalah Baru, Warga Depok Jaya Tolak SSA

9277
Salah seorang warga Depok Jaya saat menyampaikan penolakan terhadap rencana penerapan SSA.

Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Warga di sekitar Jalan Nusantara, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, menolak rencana diberlakukannya kembali Sistem Satu Arah (SSA).

Tokoh masyarakat Depok Jaya, Eka Hendrayana mengatakan, penolakan SSA karena akan berdampak kepada psikologis warga dan kegiatan warga.

“Kami warga di Depok Jaya menolak keras diberlakukannya kembali SSA di Jalan Nusantatara,” ujarnya, kemarin.

Warga beralasan, dengan adanya SSA akan menimbulkan masalah baru seperti perekonomian para pelaku usaha di sepanjang Jalan Nusatara.

Dia mengambil contoh, saat diberlakukannya SSA di Jalan Arif Rahman Hakim dan Nusantara dimana omset atau jumlah pendapatan pedagang berkurang.

“Dampak lainnya adalah akan meningkatknta pelanggaran lalu-lintas di Jalan Nusantara yang didominasi oleh pengendara bermotor. Saat diberlakukannya SSA Jalan Nusantara kami temukan banyaknya pengendara bermotor lawan arah untuk menuju ke lokasi yang dituju seperti ke sekolah,” katanya.

Dengan adanya pelanggaran lalu lintas, kata dia, maka akan menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

“Saat SSA diberlakukan di Jalan Nusantara banyak terjadi kecelakaan lalu lintas, namun setelah dihapus tidak ada kecelakaan lalu-lintas,” jelasnya.

Dia menambahkan, masalah lainnya adalah gangguan bising yang akan dirasakan oleh warga di Perumnas Depok Jaya seperti di Jalan Mangga-Manggis-Nangka dan jalan lainnya. Saat ini warga belum diajak berkomunikasi atau sosialisasi atas rencana penerapan sistem satu arah di Jalan Nusantara.

Ketua RW 03 Kelurahan Depok Jaya, Nuryadin menambahkan, sebaiknya kebijakan tidak sepihak dan semestinya dilakukan sosialisasi terlebih dahulu.

Dikatakannya, tahun 2017 penerapan SSA berlangsung gaduh dan warga sempat demo membawa keranda karena banyak korban saat penerapan SSA.

“Dengan adanya SSA di Jalan Nusantara maka akan menimbulkan sirkuit kendaraan pada berkecapatan tinggi apalagi pada waktu malam bahkan dijadikan ajang balap liar. Tiba tiba kami dengar di HT ada kecelakaan di Jalan Nusantara,” tandasnya.

Jika sudah ada ujicoba, kata dia, maka akan diterapkan oleh Pemkot Depok.

“Kami pernah mengajukan lampu trafic light untuk penyeberang depan Al Mujahirin, dan garis kejut di zona sekolah, namun engak diberikan. Warga pernah jadi korban SSA, dan saat kejadian tidak ada pihak Pemkot Depok yang empati,” katanya.

Ia menambahkan, warga pernah meminta kajian lalu lintas pada waktu itu tapi tidak diberikan.

Dibidang ekonomi, sambungnya, penurunan pengunjung di Pasar Depok Jaya dan pernah melakukan survei kepada pedagang dengan tegas mereka menolakya.

“Kami di warga Depok Jaya satu kata menolak SSA di Jalan Nusantara,” pungkasnya. n Aji Hendro

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here