HeadlineKesehatan

Awas! Sapi Kurban Kena Penyakit Lato Lato, Sudah Ditemukan di Depok

Margonda | jurnaldepok.id
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Dede Zuraida mengungkapkan, ada 21 sapi yang terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) atau lato-lato.

“Populasi sapi di Kota Depok hingga Mei 2023 mencapai 6.542 ekor, sehingga sapi yang terjangkit lato-lato terbilang kecil dari keseluruhan populasi hanya ada 21 sapi terjangkit LSD atau lato-lato,” ujarnya, kemarin.

Dalam penanganan soal penyakit LSD, lanjut Dede, butuh peran serta bersama.

“Penanggulangan dari pemerintah adalah meningkatkan kewaspadaan terhadap LSD dengan memperkuat sistem surveilans. Dari deteksi dini penyakit, penelusuran kasus, surveilans aktif dan pasif,” paparnya.

Bagi sapi yang terkena lato-lato, kata dia, dapat dilakukan isolasi atau karantina, juga vaksinasi darurat, dan pengendalian vektor yaitu pengendalian virus secara mekanis.

Terakhir komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) dengan mendorong keterlibatan masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya.

“Nanti pada H-10 Idul Adha kami akan berkeliling dengan menggerakkan kurang lebih 30 petugas,” katanya.

Sementara itu, sebagai langkah mencegah datangnya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau Lato-Lato, para peternak sekaligus pedagang hewan kurban mendatangkan vaksin dari Perancis.

Direktur Operasional Peternakan, Bambang Hermanto mengatakan, pihaknya menyiapkan sapi kurban untuk Idul Adha tahun ini mencapai 1.400 ekor.

“Untuk tahun 2023 pengiriman sapi kurban sebanyak 1.400 ekor, lebih banyak mintanya ketimbang dibandingkan pada tahun 2022 hanya 1.200 ekor saja. Tahun ini ada peningkatan karena tinggi animo masyarakat untuk berkurban,” tandasnya.

Sapi yang paling laris untuk kurban, lanjut Bambang, paling banyak dicari jenis Bul, sapi Bali, Madura, Limosin Simenta dengan berat dari 700 Kg sampai 1 ton.

“Untuk sapi limosin simenta dengan berat sampai diatas 700 Kg bisa laku mencapai 15 ekor saja. Tapi untuk jenis sapi Bali, Madura dan Bul paling laku dengan harga mulai dari Rp15 juta sampai Rp 21 juta dengan berat sapi mencapai 300-350 Kg,” katanya.

Untuk pembeli, menurut Bambang, sudah memiliki pelanggan tetap, baik melalui Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), pelanggan-pelanggan lama, juga lembaga-lembaga zakat amil dan infaq, serta ada dari pemerintah.

“Pelanggan kami berasal dari Jabodetabek. Keunggulan kami adalah memberikan fasilitas antar sapi gratis, bebas biaya perawatan, garansi hewan (all risk), dan siap jasa pemotongan sampai rapih, tentunya juga dijamin sehat semua hewan kurban,” tuturnya.

Dia menambahkan, ketika Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kota Depok, menemukan sapi-sapi kurban yang ada di Depok terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) atau lato-lato, Didik menjamin hewan sapi miliknya penuh kesehatannya.

“Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk tetap terjaga kesehatan apalagi mencegah terjangkit LSD, secara individu membeli vaksin import langsung dari negara Perancis langsung menyuntikan ke seluruh sapi secara berkala juga diberikan suntikan vitamin tidak menunggu dari dinas terkait,” jelasnya.

Untuk sapi yang dijual, lanjut Didik, penyakit LSD tidak berpengaruh kepada sapi-sapi yang dijualnya karena benar-benar dijaga kesehatannya.

“Untuk penyuntikan vaksin dilakukan sekala berkala selama enam bulan dilakukan sebanyak tiga kali. Dari terjaga kesehatan sapi pada tahun ini terjadi peningkatan penjualan mencapai 10 persen jika dibandingkan dari tahun sebelumnya,” paparnya.

Didik mengimbau agar masyarakat dapat memilih hewan kurban yang sudah terdaftar barcode kesehatan yang berisi menyimpan data vaksin.

“Barcode kesehatan biasa sudah terdapat di sapi kurban yang akan dijual. Bercode itu berisi tentang apakah sudah divaksin apa belum langsung dari dinas perternakan dan di kami sudah jamin 100 persen,” katanya.

Aji Hendro

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button