Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Hari Bahasa Internasional yang diperingati setiap tanggal 21 Februari menjadi momentum untuk melestarikan Bahasa Betawi Depok.
Ketua Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD), HM Dahlan mengungkapkan, dirinya sangat prihatin melihat Bahasa Depok yang semakin langka penuturnya.
“Ini harus ada upaya mengembalikan Bahasa Emak-Baba kita di Depok menjadi Bahasa sehari-hari yang dipergunakan oleh orang Depok. Mari kita belajar dan pergunakan lagi Bahasa Emak-Baba kita,” ujar Dahlan kepada Jurnal Depok, Selasa (21/02/23).
Hal itu, kata dia, penting dilakukan agar Bahasa Emak-Baba tidak punah tergerus dengan Bahasa lainnya.
“Bahasa Betawi Depok ini luar biasa karena serapan dari berbagai macam Bahasa seperti Bahasa China, Arab, Belanda, Inggris dan ada Bahasa dari suku-suku lain diantaranya Sunda, Jawa, Melayu. Itulah kekayaan Bahasa Depok,” paparnya.
Dari itu Dahlan mengajak warga dan Pemerintah Kota Depok mulai mempelajari kembali Bahasa Depok agar tidak hilang.
“Selain itu orang luar Depok juga tahu kalau Depok memiliki Bahasa sendiri. Untuk mempelajarinya KOOD telah menyiapkan kamus. Kami juga berharap Bahasa Depok ini jadi muatan lokal, bukan Bahasa yang lain,” katanya.
Ia berharap, dengan kesadaran semua pihak baik itu masyarakat dan pemerintah, Bahasa Depok dapat kembali lestari.
“Terutama di dunia pendidikan agar bisa dipelajari dan digunakan lagi oleh para siswa,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji