Laporan: Aji Hendro
Di era globalisasi ini setiap rumah memasang jaringan internet, bahkan anak-anak hingga orang tua menggunakan internet untuk keperluan sehari-hari.
Tidak tangung-tanggung, penggunaan jaringan internet bahkan hingga nonstop 24 jam tidak henti. Tak jarang terlihat warga berswa maya dengan internetnya tanpa mengenal waktu dan lokasinya.
Dalam upaya mencegah pemakaian atau kecanduan internet, mahasiswa UI yang mempunyai slogan Kampus Perjuangan bergerak melakukan inovasi.
Salah satu yang dilakukan adalah menciptakan ‘Nettox Watch’ yaitu sebuah gadget jam tangan pintar atau Smart Watch.
Jam tangan pintar dibuat oleh tiga mahasiswa UI yang terdiri dari Irfan Budi Satria (Teknik Elektro Tahun Angkatan 2016 Fakultas Teknik (FTUI)), Nabila Ayu Budianti (Biologi 2016 Fakultas MIPA (FMIPA)) dan Alhuda Reza Mahara (Teknik Komputer 2016 FTUI) di bawah bimbingan dosen FTUI, Dr. Eng Arief Udhiarto.
Salah satu mahasiswa UI yang menciptakan Nettox Watch, Irfan Budi Satria kepada wartawan mengatakan, jam tangan pintar atau Smart Watch dibuat dengan tujuan mengatasi masalah ketergantungan akan internet yang saat ini tengah berkembang di kalangan generasi milenial.
“Nettox Watch dapat mendeteksi tingkat penurunan variabilitas detak jantung dan mencatat waktu aktivitas internet pengguna secara real-time, sehingga dapat memunculkan peringatan akan penurunan kesehatan akibat penggunaan internet berlebihan,” ujarnya.
Dia mengatakan, teknologi yang digunakan dalam Nettox Watch adalah terapi berbasis “Biofeedback”, yaitu menggunakan sinyal-sinyal biologis tubuh untuk memberikan peringatan kesehatan kepada pengguna yang menggunakan internet pada smartphone secara berlebihan karena hal tersebut memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, seperti penurunan variabilitas detak jantung (HRV).
“Inspirasi membuat alat ini berawal dari melihat perangkat ‘wearable’ dengan sensor kesehatan yang kini semakin canggih, seperti Xiaomi Mi Band,” katanya.
Wearable Nettox ingin membawa teknologi ini semakin jauh dengan menggunakan data dari sensor untuk mengindikasi apakah pengguna mengalami penurunan kesehatan akibat penggunaan internet berlebihan.
“Saat ini kami telah membuat purwarupa dari Nettox Watch. Dalam penggunaan jam tangan pintar ini tentu akan berbeda pada masing-masing pengguna karena kami menambahkan fitur personalisasi berupa informasi kondisi fisik pengguna yang akan mempengaruhi bacaan variabilitas detak jantung, dan preferensi pengguna untuk menerima feedback seperti apa (visual, auditori, kinestetik) yang ingin diterima dari Nettox Watch,” jelasnya.
Dia berharap kolaborasi mahasiswa lintas jurusan yang menghasilkan Nettox Watch ini dapat menjadi sebuah jam tangan pintar yang wearable yang cocok digunakan oleh para remaja generasi milenial dan membantu mereka untuk mengontrol penggunaan internet. n