Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Warga meminta Kepada Pemkot Depok untuk tidak kembali memberlakukan Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Arif Rahman Hakim-Nusantara.
Salah satu warga, Suryadi kepada wartawan mengatakan, paska diresmikannya Underpass Jalan Dewi Sartika lalu lintas di Jalan Arif Rahman Hakim dan Nusantara relatif lancar.
“Kami lihat pada jam sibuk seperti pagi dan sore Jalan ARH-Nusantara tidak ada kemacetan alias lancar,” ujarnya, kemarin.
Dia mengatakan, dengan kondisi seperti itu maka tidak perlu diberlakukan lagi SSA di Jalan Arif Rahman Hakim dan Nusantara.
Suryadi menambahkan, saat diberlakukan SSA malah banyak pelanggaran lalu lintas dimana banyak pemotor yang melawan arus.
“Dengan adanya pemotor melawan arus meninmbulkan kecelakaan lalu lintas. Kalau kami ingat sudah ada dua orang tewas di Jalan Arif Rahman Hakim saat adanya pemberlakuan SSA,” katanya.
Warga berharap kebijakan SSA tidak diberlakukan kembali.
Sementara itu Tokoh Masyarakat Pondokcina, Djaya Kasawilaga menambahkan, dengan adanya underpass sudah tidak perlu lagi penerapan SSA di Jalan Arif Rahman Hakim-Nusantara.
“Kami rasa ya engak perlu lagi adanya SSA, kan sudah ada Underpass Dewi Sartika,” tandasnya.
Dia menambahkan, pembangunan Underpass Dewi Sartika dibuat dengan biaya mahal agar dirasakan oleh masyarakat. Untuk fasilitas umum dengan banyak kemudahan masyarakat, memperpendek jarak tempuh dan menghidupkan kembali Pasar Depok Lama.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Eko Herwiyanto saat ditemui di lokasi peresmian Underpas Jalan Dewi Sartika mengatakan, Dinas Perhubungan akan berkomunikasi dengan Satuan Lalu Lintas Polres Metro Depok terkait kembali diberlakukannya SSA atau tidak.
“Setelah diresmikan Underpas Dewi Sartika Dishub tidak langsung kembali memberlakukan SSA,” jelasnya.
Dia menambahkan, Dishub dan Satlantas Polres Metro Depok akan melihat di lapangan dan melalukan evaluasi di ruas jalan seperti Nusantara-Arif Rahman Hakim-Nusantara dan Dewi Sartika.
“Kami lihat dulu bagaimana trafic lalu lintas di Jalan Dewi Sartika, Nusantara dan Arif Rahman Hakim,” pungkasnya. n Aji Hendro