Dosen & Mahasiswa PNJ Berikan Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring Kepada Pelaku UKM

180
Dosen & Mahasiswa PNJ foto bersama dengan pelaku UKM, PKK dan Karang Taruna usai menggelar pelatihan

Laporan: Rahmat Tarmuji
Pengabdian Penerapan IPTEK Berbasis Kelompok Bidang Keahlian merupakan salah satu program tahunan dari Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (UP2M) Politeknik Negeri Jakarta.

Program ini dilakukan oleh kelompok dosen dari berbagai bidang keahlian dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang timbul pada masyarakat seacara komprehensif, bermakna, tuntas, dan berkelanjutan (sustainable) dengan sasaran kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang usaha, sekolah, institusi pemerintah atau swasta atau masyarakat umum lainnya.

Dalam rangka pelaksanaan pengabdian tersebut, Politeknik Negeri Jakarta melakukan kerjasama dengan PKK Kelurahan Duren Mekar, Bojongsari, Depok dengan menggandeng pengusaha Mikro Sabun Cuci Piring dan Karang Taruna RW 05.

Kegiatan yang digelar, Sabtu (24/09/22) melakukan pelatihan pembuatan sabun cuci piring yang dilaksanakan di RT 09/ 05, Kelurahan Duren Mekar, Bojongsari. Semua peserta pelatihan tetap masih mengukuti protokoler Covid-19 dengan mengenakan masker dan cuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir.

Sebelum acara dimulai, terlebih dahulu dilakukan penanda tanganan berita acara penyerahan bantuan bahan, alat ukur kekentalan, alat ukur pH satu unit alat produksi dalam rangka mendukung proses pembuatan sabun cuci piring.

Penyerahan dilakukan oleh Ir. Sutanto,MT selaku Ketua Pelaksana Program kepada Siti Nurkhimah selaku wakil dari pengusaha mikro sabun cuci piring wilayah RW 05.

“Pemberian bantuan bahan dan peralatan tersebut dimaksudkan untuk membantu para pengusaha mikro sabun cuci piring dalam upaya meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi sabun cuci piring,” ujar Sutanto, kemarin.

Pada pelatihan tersebut diikuti sebanyak enam orang dari anggota pengusaha mikro sabun cuci piring, delapn orang dari Karang Taruna RW 05 dan tiga orang mahsiswa dari Prodi Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Turut hadir pula Ketua RW 05, Ketua RT 09 dan tokoh masyarakat sebagai undangan khusus.

“Para anggota pengusaha mikro yang terlibat dalam pelatihan ini pada umumnya juga sudah mempunyai bidang usaha rumah tangga antara lain masakan rumahan, kuliner, minuman herbal, bakso, asesoris dan tahu bakso,” paparnya.

Sementara itu, perwakilan pengusaha mikro, Siti Nurkhimah mngucapkan terima kasih kepada pihak Politeknik Negeri Jakarta yang telah memberikan bimbingan dan sumbangan peralatan serta bantuan teknis yang terkait dengan pembuatan sabun cuci piring.
“Kami beharap ada keberlanjutan dari kerjasama ini terutama dalam pengemasan botol yang saat ini masih dilakukan sangat sederhana dan belum diwrap sepeti keluaran pabrik yang ada penutup plastiknya, sehingga botol tidak mudah dibuka,” ungkapnya.

Selanjutnya dalam sesi praktek bersama para anggota Karang Taruna dengan menggunakan peralatan baru sumbangan dari PNJ, Siti memberikan pengarahan dan resep terkait dengan perbandingan bahan untuk membuat sabun cuci piring sehingga kualitas produk mengikuti standar SNI 2588–2017.

“Menurut standar tersebut produk harus memiliki pH antara 8 dan 11, kekentalan antara 500 dan 20000 cPs dan stabilitas busa sekitar 0,014 %,” jelasnya.

Dikatakannya, bahan yang dibutuhkan untuk membuat sabun pencuci piring diantaranya surfaktan 1, surfaktan 2, garam dapur, asam sitrat, pewarna, foam booster, bahan anti bakteri, bahan pengawet, pewangi dan air isi ulang.

Tahapan pembuatan sabun dimulai dari melarutkan surfaktan 1 dan surfaktan 2 dalam 3 liter air panas (larutan 1), melarutkan garam dapur dan asam sitrat dalam 2 liter air panas (larutan 2), mencampur larutan 1 dan 2 sampai homogin kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit air isi ulang sebanyak 10 liter, selanjutnya ditambahkan pewarna, foam booster, anti bakteri, pengawet dan pewangi sambil diaduk.

“Produk yang telah hilang busanya dikemas dalam jerigen yang siap untuk dijual ke konsumen. Pengujian kualitas produk dilakukan dengan menuangkan sampel kedalam wadah untuk diperiksa pH menggunakan pH meter, kekentalan dengan viskosimeter,” terangnya.

Sekretaris 2 PKK Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Selvi Winarni dalam sambutan dan pengarahannya mengatakan, produk sabun cuci piring yang sudah tumbuh di RW 05 perlu dikembangkan dan ditingkatkan pemasarannya.

“Usaha yang dapat dilakukan antara lain memperluas pemasaran dan memperkenalkan produk kepada para calon konsumen. Dalam memperluas pemasaran perlu dipertimbangkan adanya peluang pasar, pangsa pasar dan pesaing,” katanya.

Sedangkan dalam upaya memperkenalkan produk, lanjutnya, dapat dilakukan dengan promosi lewat pameran, iklan dan poster.

“Hal-hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah adanya jaminan mutu produk, kemasan yang kuat serta menarik, pelayanan yang baik pada para konsumen dan kemudahan konsumen dalam mendapatkan produk,” pungkasnya. n

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here