Beji | jurnaldepok.id
Masyarakat di Kota Depok diimbau untuk tidak menggunakan kantong plastik saat berbelanja di minimarket atau lokasi lainnya. Demikian dikatakan penggiat lingkungan hidup, Mila Karmila saat melakukan aksi bersih bersama Tim Relawan Akar Rumput di Situ Pladen, Kecamatan Beji.
“Sebagai wujud kepedulian kepada lingkungan di Depok dan dalam memperingati Hari Sampah Nasional 2022, kami bersama Tim Akar Rumput melakukan aksi positif bersih-bersih sampah di lingkungan Situ Pladen, Beji, Depok,” ujarnya, Senin (21/02).
Dikatakan dia, Kota Depok juga mengalami permasalahan tentang sampah yang sama dengan kota-kota lainnya di Indonesia. Aksi sosial ini dilakukan bersama warga sekitar, Komunitas Akar Rumput, serta DLHK Kota Depok. Selama kegiatan berlangsung, dilakukan juga sosialisasi tentang penggunaan kantong belanja ramah lingkungan kepada warga sekitar.
“Ini sebagai upaya untuk mengurangi sampah plastik, kami juga membagikan kantong ramah lingkungan yang langsung dimanfaatkan oleh warga sekitar,” paparnya.
Dikatakannya, semakin meningkatnya penggunaan material yang tidak ramah lingkungan, ditambah pengelolaan sampah yang belum maksimal, membuat problematika tentang sampah menjadi berkepanjangan.
“Padahal, semakin tidak terurusnya sampah bisa berdampak negatif bagi kesehatan lingkungan dan warganya,”katanya.
Kegiatan ini juga sebagai wujud mendukung upaya optimalisasi Perwali Depok No. 15 tahun 2019 karena pembatasan penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjaan dan pasar tradisional di Depok dirasa belum optimal.
“Ke depan, kami berharap agar semua lapisan masyarakat mau bahu membahu menciptakan lingkungan Depok yang sehat dan bersih,” ajaknya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Hj Ety Suryahati menambahkan, Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap 21 Februari, dijadikan momentum DLHK Kota Depok untuk mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah.
“Salah satunya dengan pemilihan sampah yang dimulai dari rumah tangga. Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat dan seluruh elemen bisa mengelola sampah dengan baik. Sehingga, sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung bisa berkurang,” jelasnya.
Ety juga meminta, kepada seluruh jajaran pemerintahan termasuk wilayah agar melakukan sosialisasi dan kampanye kebijakan serta program pengelolaan sampah. Selain itu, melakukan gerakan kolaboratif masyarakat dengan dunia usaha dalam pengembangan ekonomi sirkular.
Seperti rumah kompos/Unit Pengolahan Sampah (UPS), pertanian perkotaan (urban farming) dan bank sampah.
“Mudah-mudahan upaya yang terus kami lakukan dan sosialisasikan secara masif ini, bisa membawa lingkungan jadi lebih baik,” katanya.
Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Pasalnya, hal tersebut dapat menbawa dampak buruk pada lingkungan.
“Jagalah alam kita. Jangan sampai ketika musim panas kita kekeringan dan musim hujan kita kebanjiran. Jangan buang sampah sembarangan,” pungkasnya. n Aji Hendro