Margonda | jurnaldepok.id
Adanya temuan kasus Covid-19 di lingkungan pendidikan membuat delapan sekolah di Depok harus ditutup. Hal itu ada yang terjadi pada saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% dilakukan.
“Masih ada, SMA 1 baru hari ini (kemarin,red) ditutup, sebelumnya SMA 7. Untuk SMA 5 belum dibuka karena tracing nya belum selesai. Selain itu ada juga dua SMA swasta, jadi ada 8 yang ditutup termasuk yang boarding school,” ujar Mohammad Idris, Wali Kota Depok, Rabu (26/01).
Ia menambahkan, atas peristiwa itu pihaknya akan melaporkan ke pemerintah pusat terkait positive rate nya.
“Jika positif rate nya lebih dari 5%, berarti harus ada isolasi terpusat. Selanjutnya akan dievaluasi terkait levelnya,” paparnya.
Dikatakannya, Pemerintah Kota Depok berkiblat pada SKB 4 Menteri. Dimana, selama level 2 kegiatan belajar mengajar tatap muka bisa dilangsungkan 100%.
“Kecuali level 3 itu 50%, yang kami minta ada kebijakan berbeda untuk Jabodetabek. Kalau Jakarta sudah memberhentikan sekolah segala macam, itu kan kewenangan provinsi juga,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, sejak diterapkan PTM 100% selama tiga hari ini, pihaknya telah melakukan evaluasi.
“Alhamdulillah untuk SD dan SMP belum ada temuan, ini yang masih berlangsung (temuan,red) tingkat SMA. Temuannya enggak kira-kira, dari satu kasus lalu menyebar hingga 37. Kemarin Al Hamidiyah SMA nya sampai 74, ini kan suatu yang menjadi perhatian. Ini kan masalah kewenangan, kewenangan pesantren siapa, kewenangan SMP itu siapa,” terangnya.
Dikatakannya, seharusnya dari SKB 4 Menteri diberikan keleluasaan bagi kepala daerah untuk mengambil kebijakan.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19, Dadang Wihana mengungkapkan, data yang dirilis per tanggal 25 Januari 2022, terjadi kenaikan yang signifikan pada kasus konfirmasi positif.
Pada data tersebut terdapat penambahan sebanyak 283 kasus konfirmasi positif. Dengan demikian, totalnya menjadi 107.164 kasus.
“Sementara itu, pasien sembuh juga mengalami penambahan sebanyak 35 orang, sehingga totalnya menjadi 103.759 orang atau 96,82 persen. Sedangkan, kasus konfirmasi aktif naik 248 orang dari hari sebelumnya. Lalu, suspek aktif turun 1 kasus, kontak erat aktif naik menjadi 31 kasus, serta pasien probabel aktif, 0 kasus atau tidak ada,” ungkapnya.
Kemudian, kasus pasien meninggal tidak mengalami penambahan. Dengan demikian, jumlahnya masih sama seperti sebelumnya yaitu 2.172 orang.
Dalam upaya menekan seluruh kasus Covid-19, Pemkot Depok mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan (protkes) 6M. Yaitu memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, menjaga jarak aman saat beraktivitas di luar rumah, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.
Selain itu, Pemkot Depok juga meminta masyarakat untuk menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan menjaga pola makan, berolahraga dan istirahat yang cukup, serta segera melakukan vaksinasi sesuai yang sudah diarahkan pemerintah.
Kemudian, masyarakat juga diimbau ikut berpartisipasi aktif untuk mendapatkan dosis lengkap dan booster vaksinasi Covid-19. n Rahmat Tarmuji