HeadlinePeristiwa

Jelang Mukota Kadin Ricuh, Panitia Dinilai Tak Transparan Terkait Jumlah Hak Pilih

Pancoran Mas | jurnaldepok.id
Menjelang pelaksanaan Musyawarah Kota (Mukota) V Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Depok mulai memanas. Dimana pada, Senin (22/11) sempat terjadi kegaduhan di Kantor Kadin di Jalan Arif Rahman Hakim, Kecamatan Pancoran Mas.

Kegaduhan berawal saat salah satu pendukung calon ketua Kadin mendatangi Kantor Kadin untuk mempertanyakan mekanisme pemilihan dan jumlah pemilih. Adu argumen satu sama lain sempat terjadi, namun hal itu tidak berbuntut adu jotos karena ada salah satu panitia melerai adu mulut tersebut.

“Eh diam diam biarkan mereka bekerja dulu, makanya jelas undangan siapa untuk siapa,” ujar salah seorang pendukung calon ketua Kadin, kemarin.

Ketua Tim Pemenangan (Timses) Calon Ketua Kadin Kota Depok, Dian Nufarida, Rudi Murodi mengatakan, kedatangannya ke Kantor Kadin untuk mengambil data pendaftar pemilih Mukota Kadin.

“Saat itu kami tidak mengetahui jumlah pemilih yang sudah diverifikasi oleh panitia, namun kekecewaan kami muncul, jumlah pemilih calon keduanya. Ada dugaan jumlah pemilihan ada yang disetting, sehingga tidak fair play. Dimana data pemilih sudah diketahui oleh panitia pelaksana. Panitia sudah mengetahui data lawan dan data timmnya, seharusnya diverikasi secara terbuka,” paparnya.

Ketidakadilan yang diperlihatkan Panitia Mukota V Kadin Depok, kata dia, dari mulai pembukaan sampai penutupan pendaftaran calon.

“Faktanya, panitia tidak fair dan terbuka, padahal keterbukaan informasi itu dilindungi undang-undang. Panitia tidak mengumumkan secara jelas dan terbuka terkait tahapan dan syarat-syarat pendaftaran baik sebagai peserta biasa maupun calon ketua,”katanya.

Terkait ketidaknetralan SC dan OC, Rudi juga mempertanyakan KTA para anggota SC dan OC.

“Apakah mereka ada surat keputusan pengangkatannya atau tidak. Kami minta Kadin Jawa Barat untuk mengambil alih Mukota Kadin Depok. Kami tidak percaya akan kinerja SC dan OC di Mukota Kadin Depok. Kalau perlu Kadin Pusat turun untuk mengambil alih kegiatan Mukota Kadin karena sudah ada kejanggalan di pihak Panitia,”katanya.

Atas peristiwa itu, dia dan timnya segera melaporkan kasus ini ke Kadin Jawa Barat sehingga tercipta pelaksanaan Mukota Kadin Depok yang demokratis.

Sementara itu Ketua Organization Committee (OC) Kadin Kota Depok, Sonar Harahap mengatakan, pelaksanan Mukota Kadin ke V sudah dinilai transparan, terbuka dan fair.

“Dua nama lolos sebagai calon ketua Kadin Kota Depok periode 2021-2026 yang mememuhi persyaratan yakni Dian Nufaridah dan Miftah Sunandar (Petahana),” pungkasnya. n Aji Hendro

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button