HeadlineLingkungan

Awas! Hasil Pemetaan Ada 23 Titik Rawan Bencana di Depok, Berikut Lokasinya

Margonda | jurnaldepok.id
Sedikitnya 23 lokasi di Kota Depok dinilai rawan bencana mulai dari banjir, tanah longsor dan kejadian lainnya.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Raden Gandara Budiana usai kegiatan apel pasukan gabungan Siaga Bencana di Halaman Balaikota Depok, Senin (15/11).

Dia mengatakan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok telah melakukan pemetaan titik rawan banjir dan longsor di Kota Depok, tercatat ada sebanyak 23 titik lokasi rawan bencana baik longsor maupun banjir.

“Yang paling banyak ada di Kecamatan Sukmajaya, Pancoranmas, Cipayung dan Sawangan. Yang rawan di Kota Depok ada sekitar 23 titik lokasi. Itu hampir di semua wilayah di Depok,” ujarnya, kemarin.

Dirinya menerangkan, bencana alam yang rawan terjadi di Kota Depok meliputi banjir, longsor maupun angin puting beliung. Namun dalam indeks resiko bencana, Depok masuk terendah kedua se Jawa Barat.

“Tapi antisipasi tetap harus dilakukan. Beberapa wilayah yang sering terjadi genangan di Kota Depok juga seperti Cimanggis, Sukmajaya, Bukit Cengkeh, Cipayung, Sawangan dan Bojongsari. Kemudian di Sawangan ada beberapa titik, salah satunya Bukit Sawangan Indah (BSI). Biasanya kalau banjir itu hanya genangan. Kalau genangan banyak terjadi di wilayah yang saya sampaikan,” jelasnya.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, apel siaga untuk menunjukkan bahwa pihaknya siap menghadapi bencana pada cuaca ekstrem tahun ini.

“Kesiapsiagaan secara formil ya. Kalau tugas-tugas aksi mereka memang sudah sejak awal bersama teman-teman semuanya yang terlibat dalam hal ini. TNI-Polri juga di lapangan sudah bekerja,” katanya.

Namun sebagai konfirmasi bahwa kami siap siaga menghadapi bencana di cuaca ekstrem seperti ini.

Ia mengatakan, di Kota Depok memang cukup banyak masalah genangan air, sementara untuk banjir terjadi disebabkan oleh limpahan air sungai.

“Di Depok memang lebih banyak masalah genangan-genangan ya. Kalau banjir memang limpahan sungai dari Kabupaten Bogor khususnya, baik Ciliwung maupun Pesanggrahan atau Kali Angke,”ungkapnya.

Idris mengakui, dirinya sudah berkoordinasi terkait limpahan air sungai yang menyebabkan banjir ini dengan berbagai pihak lainnya.

“Antisipasi limpahan sungai ini kami koordinasi dengan pusat dan BBWSCC untuk mengantisipasi,” katanya.

Dia mengatakan, ihwal genangan air yang terjadi ketika hujan turun, disebabkan oleh penyumbatan dan penyempitan pada saluran air.

“Kalau persoalan genangan air, ini memang rutin dilakukan oleh dinas terkait untuk melihat penyebab dari genangan-genangan air. Rata-rata memang masalah sumbatan di selokan dan penyempitan. Untuk penyempitan ini biasanya kami catat dulu untuk kami bangun, kami tata dengan APBD yang sudah direncanakan,” pungkasnya. n Aji Hendro

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button