Beji | jurnaldepok.id
Pemerintah Kota Depok menutup operasional pusat karantina pasien Covid-19 Wisma Makara Universitas Indonesia.
“Karena sudah 0 kasus (tidak ada pasien) disini, dan secara umum juga di rumah sakit-rumah sakit kita BOR (bed occupancy ratio) nya seperti ICU di RSUD juga sudah kosong,” ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Wisma Makara UI, kemarin.
Kendati operasional di Wisma Makara UI resmi berakhir, Idris berujar operasional Gedung Pusat Studi Jepang (PSJ) UI masih berjalan menjadi lokasi karantina.
“Mudah-mudahan tidak terjadi penyebaran kasus lagi. Nah ini dengan ditutupnya (Wisma Makara UI) sebagai simbol memang sudah 0 kasus disini. Tapi yang PSJ memang masih dibuka untuk jaga-jaga atau antisipasi, sebab memang cuma 32 bed disana,” katanya.
Ia berharap mudah-mudahan Pusat Studi Jepang tak terpakai dan sekarang 0 juga disana.
“Kami (di rumah sakit) juga sudah bisa menerima yang non Coolvid-19, dan tiga hari kemarin juga seperti yang saya sampaikan tidak ada penambahan sama sekali, meskipun sempat naik lagi ini artinya kita harus tetap waspada,” jelasnya.
Dikatakan Idris, pihaknya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya pada seluruh pihak yang bekerja keras dan berpartisipasi saat Wisma Makara UI masih beroperasi.
“Tentunya ucapan terimakasih juga untuk semua yang berpartisipasi (tenaga kesehatan) yang istilahnya jungkir balik, semuanya luar biasa. Yang membanggakan tempat karantina mandiri ini dinyatakan Pak Gubernur (Ridwan Kamil) sebagai yang terbaik di Jawa Barat,” pungkasnya. n Aji Hendro