Margonda | jurnaldepok.id
Sekolah dimasa pandemi Covid-19 dan dimasa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas harus steril dari kegiatan pedagang.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana meminta agar area sekolah dan sekitarnya bebas dari pedagang makanan, seiring dengan digelarnya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
“Hal ini sehubungan dengan ketentuan PTM terbatas di Depok yang tak mengizinkan adanya aktivitas makan di sekolah. Dalam Peraturan Wali Kota sudah diatur, anak hanya dibekali minum dan tidak boleh makan, karena ketika makan pasti buka masker,” ujarnya, kemarin.
Kegiatan kantin, sambungnya, di sekolah tutup dan tempat jualan pun ditutup. Saat ini, siswa hanya perlu datang dua kali sepekan ke sekolah. Selama itu pula, tidak ada jam istirahat.
“Anak-anak hanya diperbolehkan membawa bekal minum dari rumah,” paparnya.
Pemerintah Kota Depok menyebutkan bahwa PTM Terbatas yang diselenggarakan saat ini merupakan masa transisi.
“Sehingga, mohon maaf kepada sahabat-sahabat warga yang melakukan aktivitas itu (berdagang di area sekitar sekolah) untuk sementara pada masa transisi ini tidak diperkenankan berjualan di sekitar sekolah,” ucapnya.
Kepala sekolah SMP Negeri 1 Depok, Erna Iriana menghadirkan siswa kelas 7 merupakan first class karena baru perta masuk semua total 328 dibagi 2 sesi
“Dari 328 dibagi sesi ganjil dan genap, dari awal masuk sudah kami sosialisasi melalui film tentang PTMT. Dengan alur diawal cuci tangan, cek suhu, sebalah kanan murid perempuan sebelah kiri laki-laki,” katanya.
Didepan kelas, lanjutnya, sudah ditunggu guru, didalam kelas guru mengecek kelengkapan tiap siswa. Sekolah juga menyiapkan masker cadangan.
Erna juga mengatakan, untuk pembelajaran hanya 2 jam satu sesi 1 jam, ini bukan target kurikulum selebihnya mereka daring.
“Bagaimana membangun karakter siswa hanya dengan dua jam tatap muka seminggu 2 kali. Setiap kelas paralel mendapat bagian 2 kali,” pungkasnya. n Aji Hendro