Cilodong | jurnaldepok.id
Alat Pemadam Api Ringan (Apar) yang berada di lingkungan Rutan Kota Depok di Cilodong kondisinya memprihatinkan.
Kepala Pengamanan Rutan Kelas I Depok, Nu’man Fauzi mengatakan, melihat kebakaran di Lapas Tangerang, Banten, pihaknya juga telah melakukan berbagai persiapan antisipasi, utamanya soal instalasi kelistrikan seperti yang diinstruksikan langsung oleh Kepala Kanwil.
“(Lapas Tangerang,red) betul-betul jadi pelajaran dan harus diantisipasi. Jadi kabel-kabel dicek, dan kita cek memang masih banyak yang berantakan. Nah kami pun langsung rapihkan pelan-pelan,” ujarnya, kemarin.
Selain itu, hal yang tak kalah penting disiapkan adalah alat pemadam api ringan atau APAR dan hydrant. Sayangnya, sejumlah alat tersebut kondisinya saat ini memperihatinkan
“Tadi kami sempat ngecek hidrant banyak yang berkarat, rencana akan berkoordinasi ke Damkar sekalian untuk pengisian ulang APAR, karena ada yang isinya sudah berkurang dan kadaluarsa,” paparnya.
Ketika disinggung berapa kebutuhan APAR, Fauzi mengaku, dengan kondisi bangunan saat ini, jumlahnya tentu cukup banyak.
“Lumayan banyak. Ya belasan APAR. Stok air Alhamdulillah banyak, lancar karena kita punya sumur-sumur, amanlah. Cukuplah kalau air,” katanya.
Fauzi mengakui, jumlah penghuni saat ini telah melebihi kapasitas daya tampung. Dari kapasitas 1.100 orang, saat ini ada sekira 1.400 orang.
“Tapi sejauh ini masih layaklah, untuk tidur. Namun untuk benar-benar hidup sehat belum proporsional,” jelasnya.
Untuk mensiasati over kapasitas itu, pihaknya senantiasa berkoordinasi dengan Lapas atau Rutan lain yang masih sanggup untuk menampung narapidana.
“Perlahan kami lakukan pemindahan-pemindahan terus supaya melonggarkan ruangan. Hampir per dua Minggu atau sebulan sekali ada pemindahan narapidana untuk mengurangi kapasitas. Ya kami mutasi ke Lapas-lapas yang agak longgar,” pungkasnya. n Aji Hendro